Sepuluh Perintah Allah, Dasar Hukum Kasih

0
433 views
Ilustrasi: Turunnya sepuluh perintah Allah kepada Nabi Musa.

Bacaan 1: Kel 20:1-17

Injil: Mat 13:18-23

Sering kita membaca dan melihat berita di media, sekelompok orang dengan “mengatasnamakan agama” menginjak-injak nilai kemanusiaan lainnya. Apakah ini bisa dibenarkan? Apakah “agama dan Tuhan perlu dibela?” seolah Tuhan itu tidak bisa apa-apa.

Melalui bacaan-bacaan hari ini kita menemukan jawaban dari pertanyaan tadi.

Bacaan pertama mengisahkan bagaimana Allah menurunkan aturan “Sepuluh Perintah” Allah. Perintah yang ditulis oleh tangan Tuhan sendiri diatas dua Loh batu dan diberikan kepada bangsa Israel melalui perantaraan Musa di gunung Sinai.

Dalam versi katolik, penomoran “Sepuluh Perintah” Allah didasarkan pada penomoran menurut Santo Agustinus. Merupakan sebuah “Tradisi Gereja” berdasarkan teladan Tuhan Yesus Kristus yang tertulis dalam Kitab Suci.

Berbeda dengan tradisi penyembahan dewa yang hanya terpaku pada persembahan dan penyembahan saja, maka “Sepuluh Perintah” Allah lebih bersifat teologis dan etika terhadap sesama.

Aturan pertama sampai ketiga merupakan relasi dengan Allah.

Aturan keempat sampai kesepuluh merupakan relasi dengan sesama.

Sepuluh aturan ini yang kemudian juga mendasari pembentukan Hukum Taurat, lalu dirangkum oleh Tuhan Yesus menjadi dua aturan utama yang dikenal dengan “Hukum Kasih”.

Jika seseorang hanya melakukan persembahan (ibadah) kepada Tuhan namun menginjak-injak nilai kemanusiaan maka berarti tidak taat dalam melaksanakan aturan agama. Demikian juga sebaliknya, dengan menganggap melakukan kebaikan kepada sesama sudah cukup dan tidak perlu beragama maka juga tidak lengkap.

Untuk itu Tuhan Yesus memberikan perumpamaan mengenai tanggapan iman atas sabda dan kehendak-Nya. Ada empat macam orang menanggapi kehendak-Nya lewat perumpamaan empat jenis lahan berbeda.

Sebagai murid Kristus, kita diharapkan menjadi lahan keempat yaitu lahan subur yang berbuah berlipat ganda. Sehingga semakin banyak orang mengenal Kristus dan melaksanakan ajaran-ajaran-Nya.

“Yang ditaburkan di tanah yang baik ialah orang yang mendengar firman itu dan mengerti, dan karena itu ia berbuah, ada yang seratus kali lipat, ada yang enam puluh kali lipat, ada yang tiga puluh kali lipat.”

Pesan hari ini

Ketika banyak orang bisa memetik buah yang dihasilkan pohon lalu merasakan kelezatannya, itu sesuatu banget. Tuhan ingin kamu menjadi lahan yang bisa menumbuhkan pohon seperti itu.

Jaga relasi dengan Tuhan dan sesama, sama baiknya agar lengkap dalam taat iman.

“Tuhan tidak akan pernah memberimu apa pun yang tidak dapat kamu tangani, jadi jangan stres.”

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here