Selasa, 19 April 2016
Pekan Paskah IV
Kis 11: 19-26; Mzm 87:1-3.4-5.6-7; Yoh 10:22-30
Yesus bersabda, “Domba-domba-Ku mendengarkan suara-Ku dan Aku mengenal mereka dan mereka mengikut Aku. Aku memberikan hidup yang kekal kepada mereka dan mereka pasti tidak akan binasa sampai selama-lamanya dan seorang pun tidak akan merebut mereka dari tangan-Ku.”
INJIL hari ini menyampaikan kepada kita tentang Yesus Kristus yang bersabda, “Domba-domba-Ku mendengarkan suara-Ku dan mereka mengikuti Aku…” Mendengarkan suara-Nya merupakan salah satu karakter dari domba-Nya. Kita harus mendengarkan suara-Nya dengan setia.
Dalam bahasa Jawa ada ungkapan yang bagus, “Necep sabda Dalem, neges kersa Dalem, ngemban dhawuh Dalem!” Kita mendengarkan dan mencecap sabda-Nya, mencermati kehendak-Nya dan melaksanakannya dalam kehidupan kita.
Namun kita menyadari bahwa sering kali kita resah gelisah tegang penuh keraguan. Kita berharap Yesus Kristus melakukan tindakan ajaib dalam hidup kita namun kita ragu mungkinkah terjadi sebab kita orang berdosa. Kita ragu dalam percaya.
Dalam Adorasi Ekaristi Abadi, sementara menyembah Yesus Kristus kita mohon pada-Nya agar dibantu untuk mendengarkan suara-Nya dengan jelas dalam keheningan. Saat kita pergi ke Kapel Adorasi Ekaristi Abadi kita memandang Yesus Kristus dan boleh berkata, “Inilah saatnya lebih dekat menuju surga!”
Tuhan Yesus Kristus, Engkau selalu berada di dekat kami. Kami butuh relasi rohani dengan Dikau Tuhan agar dapat memandang Dikau. Betkat Adorasi Ekaristi Abadi, semoga kami mampu memandang Dikau di mana pun dalam diri sesama, dalam karya kasih, dan dalam indahnya semesta. Semoga kami mampu mendengarkan suara-Mu dengan baik kini dan selamanya. Amin.
Kredit foto: Ilustrasi (Ist)