Bacaan 1: Kej 21:5. 8-20
Injil: Mat 8:28 – 34
PERTENGAHAN Maret 2021 lalu, terdengar kabar dua orang laki-laki berumur 26 tahun dan 21 tahun tega membunuh seorang remaja berusia 15 tahun.
Kejadian itu terjadi di sebuah desa di Sidoarjo, Jawa Timur.
Dari interogasi yang dilakukan oleh pihak Kepolisian diketahui bahwa mereka membunuh hanya karena ingin memiliki HP korban. Dari sini bisa diketahui bahwa mereka memandang rendah kemanusiaan ciptaan Allah.
Dalam kisah ini, HP lebih berharga dibanding jiwa manusia.
Dalam kisah dua orang kerasukan banyak setan di Gadara, Tuhan Yesus mengabulkan permintaan setan-setan untuk pindah ke rombongan babi dan pulang ke rumahnya di danau. Dalam Kitab Suci kita sering menjumpai bahwa air (danau, laut adalah tempat tinggal setan).
Setan-setan itu merasa belum waktunya untuk diganggu Yesus, yang mereka sebut Anak Allah.
Namun ironis, justru para penduduk di Gadara malah lebih mencintai babi-babi mereka dibanding jiwa dua orang yang diselamatkan Yesus.
Orang-orang itu kecewa dan mengusir Yesus.
Yesus, Sang Anak Allah sungguh mencintai jiwa manusia. Namun orang-orang Gadara justru lebih mencintai Babi.
Dalam kisah Abraham, Sara, Ishak, Hagar dan Ismail pun demikian. Abraham sebal kepada Ismail dan mengusir bersama ibunya Hagar dari rumahnya, karena keluhan Sara isterinya.
Sedangkan Allah, mengasihi semuanya. Dia memberkati baik Ishak maupun Ismail.
Hanya saja dalam hal ahli waris perjanjian-Nya, Allah telah menunjuk Ishak. Sedangkan Ismail mendapatkan berkat yang lain sebagai bangsa yang besar.
Pesan hari ini
Harta bisa dicari lagi saat ia lepas dari tangan, namun jiwa tidak bisa. Kita menghargai sesama karena menghormati Sang Penciptanya. Setiap manusia sungguh berharga bagi Tuhan dan masing-masing mendapatkan berkat-Nya.
Membenci sesama berarti juga membenci Sang Penciptanya.
“Cintai orang yang mencintaimu, untuk memahami indahnya ketulusan hidup dari kasih sayang. Tetaplah pakai maskermu dan jaga jarakmu.”