Jumat, 22 Juli 2022
Pesta St. Maria Magdalena
- Kid. 3:1-4a atau 2Kor. 5:14-17.
- Mzm. 63:2,3-4,5-6,8-9.
- Yoh. 20:1,11-18.
SIAPA pun adanya kita hari ini, jadi apap un posisi kita hari ini, pasti ada kisah tersendiri tentang perjalanan hidup yang pernah kita lalui.
Susah-senang, bahagia-menderita, jatuh-bangun, mendapatkan-melepaskan, semua itu telah mengukir cerita tentang masa kehidupan kita di dunia.
Ada sebahagian kisah itu yang kemudian mampu kita ceritakan dan bagikan kepada orang lain.
Ada juga yang secara tidak sengaja akhirnya terbongkar dan diketahui oleh orang lain, padahal kita sudah mati-matian menutup rapat agar kisah itu tidak beredar di masyarakat luas.
Ada juga kisah dan cerita tentang perjalanan hidup kita yang benar-benar jangan sampai bocor dan diketahui siapapun selain diri kita sendiri dan Tuhan.
Seorang sahabat mensyeringkan rasa syukurnya atas karya Tuhan yang boleh dia alami di jalanan kehidupan ini.
Kegagalan dan kejatuhannya yang telah dia alami, menjadikan dia seperti sekarang ini.
Dia memang tidak lagi menjabat jabatan di lingkungan publik namun secara pribadi dia mengalami jalan batin yang luar biasa.
Dia merasakan sentuhan dan pertolongan Tuhan yang luar biasa.
Tuhan telah menghidupkan dia dari kematian rasa, pikir dan kehendak bahkan kehancuran, lalu Tuhan mendadaninya dengan kedamaian dan kebahagiaan melalui jalan baru kehidupan.
Dia meraskan Tuhan selalu punya jalan untuk menjadikan kita dekat dan setia pada-Nya.
Jika saja hidup dan jalan kariernya berakhir seperti yang diduga banyak orang, makaTuhan itu tak ubahnya manusia yang hanya bisa menilai dari luarnya saja, tanpa sanggup mengubah kenyataan.
Namun Tuhan menunjukkan keilahian-Nya, manakala Dia berkenan memberikan kesempatan untuk bangkit kembali.
Dia tidak menjatuhkan hukuman atau menghacurkan perjuangan orang yang percaya pada-Nya.
Seringkali penilaian dan sikap manusia kepada sesamanya lebih keras dan lebih kejam dari pada apa yang dikehendaki Tuhan.
Dalam bacaan Injil hari ini kita dengar demikian,
Maria Magdalena pergi dan berkata kepada murid-murid: “Aku telah melihat Tuhan!” dan juga bahwa Dia yang mengatakan hal-hal itu kepadanya.”
Setiap orang ingin menuliskan kisah hidupnya dengan tinta emas.
Pengalaman Maria Magdalena menjadi contoh kita semua.
Pengampunan dan tindakan Yesus memanusiakan dirinya telah menjadi tanda betapa Tuhan sangat mencintai dan menghargai setiap pergulatan batin manusia.
Setiap kita ingin dikenang dan diingat sebagai orang yang berguna. Senista apa pun kehidupan kita, kita ingin dikenang sebagai orang yang punya andil dalam hidup bersama.
Itulah harapan setiap manusia, siapapun kita, seperti apa pun posisi kita di kehidupan ini. Kita ingin diperhitungkan, kita ingin diingat sebagai orang yang benar dan baik.
Apa yang terjadi di masa lalu, pasti akan berpengaruh untuk apa yang kita lakukan di saat sekarang.
Dan apa yang kita lakukan di saat ini, pasti akan menimbulkan akibat di masa mendatang.
Mungkin dulu kita seorang kurang anjar, tetapi sekarang mampu memperbaiki diri hingga berubah menjadi orang yang berguna.
Kita bisa melihat Tuhan melalui karya-Nya dalam pergulatan hidup kita.
Bagaimana dengan diriku?
Apakah aku melihat karya Tuhan dalam pergulatan hidup ini?