Bacaan 1: Yer 17:5-8
Bacaan 2: 1Kor 15:12. 16-20
Injil: Luk 6:17. 20-26
MEMBAHAS si miskin dan si kaya selalu menarik. Dunia pun terpolarisasi oleh hal ini, baik secara person maupun negara. Ada orang miskin dan negara miskin demikian juga sebaliknya.
Dalam Alkitab, ada beberapa perikop yang membahas tentang hal ini. Misalnya, Lukas 6: 17-26 dan Matius 5:1-12.
Permenunganku dari kedua perikop ini ada dua:
- Miskin iman (rohani): Matius
- Miskin secara materi: Lukas
Maka saya ingin merenungkan secara total. Baik miskin secara rohani maupun materi. Baik miskin secara rohani maupun materi.
“Miskin” untuk menggambarkan ketidakberdayaan seseorang.
Tidak ada orang miskin punya kuasa. Dalam kelemahannya, ia lebih mudah untuk berserah diri kepada yang berkuasa, yaitu Allah.
Dibandingkan dengan si kaya, yang lebih cenderung sombong dan merasa bisa melakukan apapun dengan kekayaannya. Bahkan mungkin ia mampu melupakan Tuhan yang telah memberinya kekayaan.
Menjadi kaya tentu saja tidak salah, namun bagaimana mengelola kekayaan itu yang lebih penting.
Ada empat penghiburan bagi orang lemah dalam perikop ini:
- Sebagai pemilik Kerajaan Allah;
- Akan dikenyangkan;
- Diberi penghiburan (sukacita) dalam penderitaan maupun penolakan iman Kristus;
- Mendapat upah besar di surga.
Dalam kelemahannya, ia lebih mudah menerima iman dibanding mereka yang memiliki kekuatan (kekayaan). Lebih mudah percaya, lalu menyerahkan dirinya secara total dan terakhir taat dalam melaksanakan kehendak-Nya.
Hal ini, secara tegas telah difirmankan Allah jauh hari dalam Yeremia:
“Terkutuklah orang yang mengandalkan manusia, yang mengandalkan kekuatannya sendiri, dan yang hatinya menjauh dari pada TUHAN… Diberkatilah orang yang mengandalkan TUHAN, yang menaruh harapannya pada TUHAN.”
Dalam pengajarannya kepada jemaat Korintus, Paulus mendapatkan pertentangan tentang ajaran “Kebangkitan Badan”.
Korintus masih dalam pengaruh Yunani, termasuk dalam iman. Ada kelompok yang menolak ajaran kebangkitan, termasuk jemaat Korintus.
Mereka dibaptis, mengaku mengimani Kristus, namun menolak ajaran kebangkitan yang merupakan puncak iman dalam keselamatan.
Paulus meyakini bahwa:
“Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati, sebagai yang sulung dari orang-orang yang telah meninggal.”
Jemaat Korintus banyak terdiri orang-orang kaya, namun sepertinya masih miskin dalam iman.
Pesan hari ini
Kekayaan adalah berkat dari Tuhan, dan tidak salah menjadi kaya. Namun jangan sombong merasa paling kuat.
“Jadilah seperti lilin, yang tidak pernah menyesal saat nyala api membakarmu. Tetaplah pakai maskermu dan jaga jarakmu.”