Bacaan 1: Ef 3:14-21
Injil: Luk 12:49-53
Beberapa waktu lalu ada berita ‘viral’, anak seorang pengacara terkenal dan juga istri seorang pengajar agama non Kristiani pindah agama menjadi Kristen.
Iman Kristus telah menyebabkan ia ribut dengan orang tuanya dan juga akhirnya pisah dengan suaminya. Iman Kristus telah membawa pertentangan dalam keluarganya. Ia pun harus memulai kehidupan barunya sebagai kristiani.
Ia mengganti imannya dengan sadar karena suatu pengalaman rohaninya bersama Tuhan Yesus dan bukan karena bujukan orang.
Situasi semacam itu juga terjadi sejak zaman Yesus dan Paulus.
Ada pertentangan dalam masyarakat serta keluarga warga Efesus sehubungan dengan pewartaan iman Kristus oleh Paulus.
Dalam misinya di Efesus, Paulus mengalami berbagai rintangan terkait pertobatan orang Efesus menjadi Kristen.
- Internal: jemaat yang baptisannya masih baptis Yohanes
- Eksternal: pertobatan penyembah Dewi Artemis
Namun demikian pewartaan Paulus selama tiga tahun di Efesus bisa dikatakan sukses. Banyak mempertobatkan mulai dari kalangan Yahudi Diaspora disana juga orang-orang non Yahudi di perguruan tinggi Tiranus.
Efesus menjadi pusat misi dan selama berabad-abad menjadi salah satu pusat agama Kristen di Asia Kecil waktu itu.
Paulus perlu mendoakan iman jemaat Efesus agar:
- Iman Kristus diam di dalam hati mereka, berakar serta berdasar di dalam kasih.
- Bersama-sama dengan segala orang kudus dapat memahami, betapa lebar, panjang, tinggi dan dalamnya kasih Kristus, dan dapat mengenal kasih itu, sekalipun ia melampaui segala pengetahuan.
- Dipenuhi di dalam seluruh kepenuhan Allah.
Tuhan Yesus sendiri telah menubuatkan akan terjadinya situasi pertentangan tersebut:
“Aku datang untuk melemparkan api ke bumi dan betapakah Aku harapkan, api itu telah menyala! Aku harus menerima baptisan, dan betapakah susahnya hati-Ku, sebelum hal itu berlangsung!
…Aku datang untuk membawa damai di atas bumi? Bukan, kata-Ku kepadamu, bukan damai, melainkan pertentangan.”
Tuhan Yesus ingin meyakinkan para pengikut-Nya bahwa pemuridan Kristen adalah sungguh berat bahkan membawa perpecahan dalam keluarga.
Ia turun ke dunia menyalakan Api (Roh Kudus) agar banyak orang bertobat dan kembali kepada-Nya saat “Penghakiman” nanti.
Pesan hari ini
Tuhan telah menyalakan “Api” (Roh Kudus) dalam hatimu, jangan kau padamkan hingga kesudahannya. Teruslah berdoa dan berdoa agar diberi kekuatan dalam pertentangan karena iman Kristus.
“Ketika kamu memiliki Roh Kudus, kamu memiliki semua yang diperlukan untuk menjadi semua yang Allah inginkan.”