Siapa Menabur Angin Akan Menuai Badai

0
54 views
Siapa menabur angin, akan menuai puting beliung (Hos 8:7a)

Bacaan 1: Hos. 8:4-7.11-13

Injil: Mat. 9:32-38

Sebuah kalimat yang pernah dipopulerkan oleh Presiden Soekarno, mengutip dari salah satu bukunya. Judul tersebut juga pernah menjadi judul sebuah buku kontroversial tulisan Soegiarso Soeroyo pada tahun 1988.

Arti judul adalah, siapa yang berbuat maka dia pula yang terkena (menanggung) akibatnya.

Sebuah “Hukum Tabur Tuai”, yang pertama kali dicatat dalam kitab Ibraniː Hosea 8:7a

“Sebab mereka menabur angin, maka mereka akan menuai puting beliung; gandum yang belum menguning tidak ada pada mereka; tumbuh-tumbuhan itu tidak menghasilkan tepung; dan jika memberi hasil, maka orang-orang lain menelannya.”

Suatu nubuat yang disampaikan oleh Nabi Hosea kepada Bangsa Israel yang telah melupakan Allah karena kemakmuran yang diperolehnya. Kekayaan atau harta materi kadang memang bisa membuat seseorang jatuh dalam penyembahan berhala (materi) dan melupakan Tuhan.

Demikian juga Bangsa Israel, telah melupakan kehidupan imannya serta melupakan pengajaran-Nya.  Allah yang seharusnya disembah tergantikan oleh kekayaan dan kemakmuran sebagai dewa-dewi baru.

Akibat melupakan-Nya maka Tuhan akan menghukum mereka:

“Mereka mencintai korban sembelihan; mereka mempersembahkan daging dan memakannya; tetapi TUHAN tidak berkenan kepada mereka. Sekarang Ia akan mengingat kesalahan mereka dan akan menghukum dosa mereka; mereka harus kembali ke Mesir!”

Sama seperti kata Nabi Hosea yang menubuatkan Bangsa Israel akan kembali menjadi budak di Mesir maka umat manusia akan kembali menjadi budak dosa jika melupakan Allah. 

Untuk itulah Tuhan Yesus datang ke dunia dengan visi membawa kembali umat-Nya kepada Allah Bapa-Nya melalui misi-misi-Nya antara lain: mengajar dan menyembuhkan orang sakit serta berbagai macam kelemahannya.

Namun Tuhan Yesus tidak ingin sendirian mengajar, Ia mengajak kita semua turut terlibat mengajar agar semakin banyak orang sadar diri, bertobat dan mau kembali kepada-Nya.

“Tuaian memang banyak, tetapi pekerja sedikit. Karena itu mintalah kepada tuan yang empunya tuaian, supaya Ia mengirimkan pekerja-pekerja untuk tuaian itu.”

Demikian sabda-Nya

Pesan hari ini

Maukah saya dan kamu melamar menjadi pekerja-Nya, sebab Tuhan membutuhkan kita semua turut mengajar dan menuai di ladang-Nya.

“Guru yang baik dapat menginspirasi harapan, menyalakan imajinasi, dan menanamkan kecintaan belajar.”

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here