Siapakah Ibuku?

0
24 views
Yesus memberkati perkawinan kerabat-Nya di Kana by este news.

Puncta 28 Januari 2025
PW. St. Tomas Aquinas, Imam dan Pujangga Gereja
Markus 3: 31-35

TIDAK ada induk harimau yang tega makan anaknya sendiri. Kenyataan itu mau mengatakan bahwa sebuas-buasnya harimau, ia tidak akan menyengsarakan anaknya sendiri. Sifat dari seorang ibu adalah kasih sayang pada anaknya.

Tidak ada ibu yang menginginkan anaknya sakit, susah, sedih dan menderita. Ia akan membela mati-matian agar anaknya selamat dan bahagia hidupnya.

Ibaratnya kepala jadi kaki, kaki jadi kepala tetap dijalani, demikianlah pengurbanan seorang ibu. Yang penting anaknya bisa bahagia.

Ibu manakah yang tidak sayang akan anaknya? Begitu juga Maria sangat mengasihi Puteranya. Mendengar omongan banyak orang tentang sepak terjang Yesus yang semakin berani, membuat Maria kawatir.

Yesus dituduh bersekutu dengan Beelzebul. Yesus “melanggar” Hukum Sabat. Yesus makin dibenci kelompok Farisi karena sering mengkritik mereka. Musuh-musuh Yesus makin banyak.

Mereka mengincar dan mengancam untuk membunuh-Nya. Maria takut keselamatan anaknya terancam. Maria datang ingin berbicara dan mungkin mengajak-Nya pulang kembali ke Nasaret.

Tetapi seolah-olah jawaban Yesus justru sebuah tamparan bagi Maria. “Siapa ibu-Ku? Siapa saudara-saudara-Ku?” Yesus seolah-olah mempertanyakan eksistensi Maria, ibu-Nya sendiri.

Jawaban Yesus itu seperti menyakitkan. Namun keterangan berikutnya menjawab pertanyaan-Nya sendiri. “Barangsiapa melaksanakan kehendak Allah, dialah saudaraku laki-laki, dialah saudaraKu perempuan, dialah ibuKu!” Jadi secara tidak langsung Yesus menunjuk Maria sebagai orang yang melaksanakan kehendak Allah.

Yesus memperluas hubungan kekerabatan saudara, kekeluargaan. Tidak sebatas hanya hubungan darah, tetapi siapa pun yang melaksanakan kehendak Allah, dialah saudara-Ku, dialah ibu-Ku, dialah keluarga-Ku.

Nilai kekerabatan diukur dari aksi melaksanakan kehendak Allah. Siapa pun juga yang berbuat baik, karena melaksanakan kehendak Allah, mereka adalah saudara kita.

Dudu sanak dudu kadang,
Yen mati melu kelangan.
Orang yang membawa terang,
Hidupnya akan cemerlang.

Wonogiri, kita semua bersaudara
Rm. A. Joko Purwanto, Pr

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here