Jumat, 25 September 2015
Pekan Biasa XXV
Hag 2:1b-10; Mzm 43:1-4; Luk 9:18-22
Yesus seakan melakukan “polling” tentang diriNya dengan bertanya, “Kata orang, siapakah Aku?” Itu tak dimakdudkan untuk mencari “rating” publik. Itulah sebabnya Yesus mengubah pertanyaan menjadi, “Menurut kamu siapakah Aku?”
DENGAN perubahan itu Yesus hendak mengajarkan kepada bahwa tak penting apa pun yang dikatakan atau dipikirkan orang tentang kita. Yang terpenting adalah yang dipikirkan Allah tentang kita dan yang kita lakukan untuk Dia. Allah yang mengenal kita bukan siapapun di antara kita.
Yesus Kristus kini bertanya pula pada kita, “Menurut kamu siapakah Aku?” Siapakah Yesus bagi kita? Apakah kita percaya bahwa Ia sungguh Mesias dan Penebus kita?
Dalam Adorasi Ekaristi Abadi, kita percaya pada Yesus sebagai Kristus dengan menyembahNya. Di sana kita melakukan sabdaNya pada kita, “Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya setiap hari dan mengikut Aku. (Luk 9:23).
Tuhan Yesus Kristus, melalui perendahan, penderitaan, dan kematian pada salib, Engkau meretas kuasa dosa dan maut dan memenangkan bagi kami hidup abadi dan pembebasan dari perbudakan dosa. Berilah kami iman untuk mengenal Dikau secara personal sebagai Penyelamat. Anugerahilah kami keberanian untuk bersaksi bahwa Engkaulah Mesias selamanya. Amin.
Kredit foto: Ilustrasi (Ist)