RANGKAIAN agenda pertemuan anggota Signis Indonesia diakhiri dengan kegiatan ekskursi (kunjungan) ke beberapa tempat bersejarah yang menjadi ikon di Keuskupan Agung Semarang, di antaranya: candi Borobudur, Gua Maria Sendangsono, Gereja Ganjuran dan Balai Budaya Minomartani, (Rabu, 15/2/2017).
Sasaran yang ingin dicapai tak semata melihat dan menikmati suasana di alam yang baru namun mau dibentuk kesadaran untuk menimbah semangat tentang karya pastoral di bidang media massa. Kesaksian dari salah satu anggota Signis Indonesia, Romo Thomas suratno, SCJ sangat senang karena bisa belajar banyak hal tentang kunjungan ini. “Tentu kehadiran anggota Signis untuk belajar tentang pentingnya media sebagai sarana pewartaan. Banyak hal menarik dalam ekskursi ini. Kita bisa menjadi penggerak dalam mengabarkan berita gembira kepada orang lain lewat media. Memang di jaman sekarang kehadiran media sangatlah penting. Mengunjungi tempat wisata rohani. Sekaligus menambahkan perbendaharaan pengalaman rohani. Media penting untuk mewartakannya,” ungkap Romo Suratno.
Perjalanan sehari meninggalkan banyak cerita menarik. Ketika para anggota Signis Indonesia 
mengunjungi Gua Maria Sendangsoni, terasa suasana sakral karena alam yang sungguh indah memanjakan mata. Salah satu imam Keuskupan Agung Semarang, sekaligus Sekretaris Signis Indonesia, Romo Agoeng Nugroho, Pr menjelaskan secara gamblang tentang Sendangsono menjagi destinasi wisata rohani. “Warga di daerah Sendangsono ini mayoritas agama katolik. Tempat ini juga sangat berkesan karena di lokasi inilah untuk pertama kalinya Pastor Van Lith, SJ mempermandikan banyak orang menjadi katolik. Gua Maria Sendangsono yang menjadi arsitektur, Romo Mangunwijaya, Pr dan beliau mendapat penghargaan nasional atas karya ini,” kata Agoeng.
Agenda ekskursi sidang Anggota Signis Indonesia, ditutup dengan menyaksikan pentas budaya di Balai Budaya Minomartani. Banyak nilai pemberdayaan yang dialami sekaligus pembelajaran bagi anggota Signis Indonesia.
