Pengantar Redaksi:
Beberapa hari terakhir ini baru saja berlangsung Rapat Anggota SIGNIS Indonesia di Pusat Pastoral Muntilan, Jawa Tengah. Rapat Anggota tahunan ini diikuti oleh para Ketua Komisi Komunikasi Sosial (Komsos) dari semua keuskupan di Indonesia; juga para penggiat media katolik.
Presiden SIGNIS Indonesia RP Frans Sales SCJ yang sehari-harinya menjadi Ketua Komisi Komsos Keuskupan Palembang dengan senang hati mengirim beberapa laporan berita komprehensif mengenai peristiwa tersebut kepada Redaksi Sesawi.Net.
————–
LEBIH dari 500-an orang berkumpul di Gereja Paroki St. Antonius Muntilan, Jawa Tengah, untuk merayakan Perayaan Ekaristi Hari Minggu. Pemandangan Minggu (12/2) ini sedikit berbeda.
Sebanyak lebih 20-an imam berkonselebrasi dalam Perayaan Ekaristi yang dipimpin oleh Administrator Diosesan Keuskupan Agung Semarang: Romo FX Sukendar Wignyosumarta Pr. Mereka adalah Ketua-ketua Komisi Komunikasi Sosial, Rumah Produksi dan radio-radio dari seluruh pelosok tanah air, yang tergabung dalam keanggotaan SIGNIS Indonesia.
Perayaan yang dimulai pukul 07.30 WIB ini juga dihadiri oleh Pastor Kepala Paroki St Antonius, Romo A. Kristiono Purwadi SJ.
Proclaiming the Joy of the Gospel through Media (Mewartakan Sukacita Injil melalui Media), yang menjadi tema Rapat Anggota (RA) SIGNIS Indonesia ini, diangkat pula dalam homili Romo Sukendar Pr. Pertama, ia mengawali homilinya dengan mengutip peristiwa Penampakan Bunda Maria kepada St. Bernadette Soubirous, yang diperingati setiap 11 Februari lalu.
“Bernadette dipandang dengan penuh kasih oleh Bunda Maria. Pandangan itu meneguhkan dia,” tutur Romo Sukendar Pr.
Menurut Romo Sukendar Pr, pandangan penuh kasih masih dibutuhkan pada zaman ini. “Kalau Gereja hadir dalam sukacita kehidupan, maka kita menampilkan Gereja yang berbelas kasih. Memandang dengan penuh cinta,” katanya.
Di era ini, Romo Sukendar Pr juga mengajak umat yang hadir untuk bijak dalam menggunakan teknologi dan media komunikasi. Ia mengatakan, teknologi akan bermanfaat, jika digunakan dengan benar.
“Karena itu, orang Katolik diundang menjadi seorang pewarta kebenaran dan kebaikan. Bersuara melalui media sosial, baik tulisan maupun elektronik,” pungkas Romo Sukendar Pr.
Buku “Ringkasan Ajaran Gereja sejak Konsili Vatikan II”
Secara konkrit, Romo Sukendar Pr mencontohkan buku Ringkasan Ajaran Gereja sejak Konsili Vatikan II karya Romo Dr. Al. Purwa Hadiwardoyo MSF. Buku-buku pengajaran seperti ini ditulis untuk mencerdaskan umat Katolik. Pengetahuan iman akan membuat orang yakin akan imannya. Keyakinan membuat orang berani untuk men-dialog-an imannya.
Romo Sukendar Pr mengutip beberapa dokumen Gereja Katolik dalam buku Ringkasan Ajaran Gereja Sejak Konsili Vatikan II. Sebagai penutup, ia mengutip Anjuran Apostolik Evangelii Gaudium dan mengajak umat meneladan Bunda Maria yang memandang St Bernadette dengan penuh cinta.
“Maka 4D yang ditawarkan Paus Fransiskus, yaitu: Diterima, Dikasihi, Diampuni, dan Didukung. Mari sebagai umat Katolik kita mengatakan ‘ya’ terhadap yang benar dan mewartakannya dengan sukacita,” tutup Romo Sukendar Pr.
Apa itu Signis Indonesia?
Usai homili, Perayaan Ekaristi berjalan seperti biasa. Sebelum berkat penutup, Presiden SIGNIS Indonesia, Romo Frans de Sales SCJ, menyampaikan kata sambutannya. Ia menjelaskan tentang SIGNIS dan karya-karyanya.
Romo Frans mengatakan, SIGNIS merupakan sebuah asosiasi para komunikator profesional katolik yang diakui oleh Takhta Suci. Asosiasi ini membantu Gereja dalam karya pewartaan Injil melalui radio, televisi, cinema, video, media education, internet, karya-karya jurnalistik dan tekhnologi baru. SIGNIS merupakan sebuah organisasi non-profit dengan 100-an anggota yang tersebar di seluruh dunia.
SIGNIS terbentuk sejak November 2001. Organisasi ini merupakan bentuk baru hasil merger penggabungan dua organisasi: International Catholic Organization for Cinema and Audiovisual (OCIC) dan International Catholic Association for Radio and Television (UNDA).
“SIGNIS Indonesia,” kata Romo Frans, “memiliki 28 anggota aktif dan 1 anggota non aktif. Dua puluh delapan anggota ini hadir di lima regio, yaitu Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi dan Nusa Tenggara. Kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh para anggota Signis Indonesia adalah membuat program-program pewartaan melalui radio, film, televisi, media sosial, website dan karya-karya jurnalistik.
Setiap tahun SIGNIS Indonesia mengadakan rapat anggota dengan salah satu anggota menjadi tuan rumah. Tema yang diangkat dalam setiap rapat anggota selalu berkenaan dengan kondisi dan keprihatinan Gereja Indonesia.
“Misalnya, tahun 2017 tema yang diangkat adalah Proclaiming the Joy of the Gospel through Media. Tema ini kami sesuaikan dengan kegiatan yang akan dilaksanakan di Keuskupan Agung Semarang, yaitu Asian Youth Day 2017. Temanya hampir sama,” kata Romo Frans, Ketua Komisi Komunikasi Sosial Keuskupan Agung Palembang.
Rapat Anggota Tahunan
Rapat Anggota tahunan SIGNIS juga diisi dengan berbagi pengalaman dalam karya yang dilaksanakan oleh anggota di tempat masing-masing. Sharing mengalaman ini dilaksanakan melalui display program yang telah diproduksi dan disiarkan oleh masing-masing anggota. Biasanya program radio dan audio visual. Kegiatan ini memberi wawasan dan sebagai pembelajaran bersama bagi para anggota.
SIGNIS Indonesia juga mengadakan joint production (produksi bersama) berkenaan dengan pembuatan film dan program-program radio dan pelatihan bersama untuk meningkatkan skills para anggota. Tahun 2014 lalu dilaksanakan produksi bersama Tujuh Sakramen. Tahun 2015 produksi film bersama menghasilkan 10 film pendek dengan tema keluarga. Tahun 2016 dilaksanakan Live Concert Recording yang menghasilkan sejumlah lagu yang layak menjadi album.
Di akhir sambutannya, Romo Frans memperkenalkan para anggota SIGNIS Indonesia kepada umat yang hadir.