Sabtu, 3 Desember 2022
1Kor. 9:16-19,22-23.
Mzm. 117:1,2.
Mrk. 16:15-20.
MENJADI manusia baru adalah proses kerja wilayah batin.
Menjadi manusia baru itu bukan operasi wilayah fisik. Walaupun nanti setelah seseorang menjalani transfromasi batin akan memunculkan bukti-bukti perubahan dalam penampilan secara fisik
Kelihatan lebih optimis dan wajah sumrigah menatap situasi yang ada dan masa depan.
Sikap utama dari orang lahir baru adalah mengoreksi dirinya supaya menjadi lebih baik.
Dan apa yang baik dari hidupnya akan menjadi kesaksian yang baik bagi orang lain.
Kesaksian itu dihayati tanpa banyak bicara, namun dengan perilaku dan sikap hidup.
“Saya sangat bersyukur bahwa anakku satu-satunya mau bersekolah yang berasrama,” kata seorang ibu.
“Baru satu tahun dia di asrama sikap dan penampilannya sudah berubah menjadi lebih dewasa,” lanjutnya.
“Waktu pulang liburan, pagi-pagi sudah bangun belajar, lalu membantu menangani pekerjaan rumah tangga, sesuatu yang dulu tidak pernah dilakukannya,” katanya.
“Bahkan dia menjadi lebih pemberani, ketika bel berbunyi dia lalu ke depan dan menerima tamu dengan sopan, sesuatu yang dulu tidak pernah dilakukannya,” sambungnya.
“Saya bersyukur anakku sudah bisa mandiri, mengurus dirinya sendiri dengan baik, dan tahu apa yang dia perjuangankan,” paparnya.
“Meski sebagai anak, kadang masih muncul sikap manjanya jika lama tidak saya kunjungi,” lanjutnya.
“Pendidikan di asrama dan perjumpaan dengan banyak orang telah membantu anakku menjalani proses perubahan dari segala sesuatu yang terpusat pada dirinya menjadi lebih mau memperhatikan orang lain, tidak egois lagi,” tegasnya.
“Dia bertumbuh dengan sikap dan bahasa yang baru, ada perubahan mendasar dalam hidupnya. Yang lama berlalu, yang baru muncul,” katanya.
Dalam bacaan Injil hari ini kita dengar demikian,
“Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil kepada segala makhluk. Siapa yang percaya dan dibaptis akan diselamatkan, tetapi siapa yang tidak percaya akan dihukum.”
“Percaya dan Dibaptis” adalah dua hal yang diminta bagi seseorang untuk menerima kasih dan cinta serta keselamatan dari Tuhan Yesus.
Pertobatan dari hidup lama kepada hidup yang baru melalui baptisan dan untuk seterusnya dan selanjutnya hidup dalam iman percaya kepada Tuhan Yesus.
Artinya, keselamatan dari Tuhan Yesus itu harus kita hidupi, hidup setiap orang yang sudah dibaptis dan percaya kepada Tuhan Yesus tentu akan berbeda dari orang yang tidak percaya.
Sebab itu, akan sangat janggal ketika ada yang sudah di baptis dan mengaku percaya, namun kehidupannya, perilakunya, sikapnya tidak memperlihatkan orang-orang yang telah dicintai Tuhan.
Bagaimana dengan diriku?
Apakah aku ada dalam proses pertumbuhan iman atau aku sedang tidak bergerak maju?