“Aku yang tadinya seorang penghujat dan seorang penganiaya dan seorang ganas, tetapi aku telah dikasihani-Nya, karena semuanya itu telah kulakukan tanpa pengetahuan yaitu di luar iman.” (1Tim 1, 13)
SEORANG pemimpin umat beriman berkali-kali mengucapkan “bajingan” dalam banyak kesempatan. Istilah ini terdengar kasar dan tidak pantas di telinga banyak orang, sehingga SMS kekecewaan pun sering kali masuk ke HP. Bahkan seorang imam pernah menemui pimpinan tersebut dengan rasa marah dan geregetan ingin manamparnya, karena dirinya dikatakan sebagai “bajingan.” Imam tersebut tidak bisa menerima sebutan tersebut, sekalipun hal itu diucapkan hanya sebagai lelucon. Mungkin orang lain juga akan mempunyai reaksi sama dengan imam itu, ketika dirinya disebut sebagai “bajingan”, yakni marah.
Tidak ada seorang pun yang membiarkan dirinya mendapatkan sebutan yang kasar dan tidak baik atau tidak pantas. Tidak ada seorangpun yang rela, kalau namanya dicemarkan oleh orang lain. Orang-orang yang merasa bahwa nama baiknya telah dicemarkan oleh orang lain, biasanya segera mengambil langkah-langkah cepat untuk: merevisi kata-katanya; meminta klarifikasi; membuat somasi atau tuntutan; meminta maaf melalui media komunikasi atau membawa ke jalur hukum.
Orang akan merasa senang kalau namanya disebut secara benar dan merasa bangga kalau berbagai gelar dan jabatannya disebutkan di depan publik. Tidak ada seorang pun yang dengan terbuka dan berani menyebutkan hal-hal tidak baik dalam dirinya, kecuali St. Paulus.
Paulus dengan terus terang menyatakan dirinya sebagai penghujat, penganiaya dan orang yang ganas. Sebutan ini menunjuk pada sikap, tindakan dan perilakunya yang kasar, jahat dan tidak baik. Istilah “bajingan” mungkin cocok untuk menyebut orang sikap dan perilakunya seperti ini. Sikap dan perilaku seperti itu mengalir dari seorang yang hidup tanpa pengetahuan atau tanpa iman akan Allah. Masa lalu St. Paulus itu rupanya juga masih sering dilakukan banyak orang, yakni menghujat orang lain, entah berhadapan langsung atau melalui media komunikasi.
Kasus-kasus penganiayaan pun masih saja selalu terjadi di dalam kehidupan bersama. Bahkan sikap dan perilaku yang ganas masih juga nampak dalam berbagai demo, tawuran atau kekerasan lain. Mungkinkah mereka ini termasuk orang yang tanpa pengetahuan dan tanpa iman akan Allah?
Teman-teman selamat malam dan selamat beristirahat. Berkah Dalem.
Kredit foto: Ilustrasi (Ist)