“Sing Jujur Kojur” (celaka), Benarkah?

0
56 views
Jujur itu tidak celaka

Bacaan 1: Kis 6:8-15

Injil: Yoh 6:22-29

Jujur adalah lurus hati, tidak berbohong, misalnya dengan berkata apa adanya, bersaksi tentang Kebenaran Allah.

Pujangga Surakarta Ronggowarsito menulis, ‘wong jujur bakal ajur’ yang artinya orang jujur bakal hancur. Hal ini dialaminya sendiri oleh Ronggorwarsito dalam ontran-ontran (keonaran) Kraton Surakarta yang saat itu dipimpin Pakubuwono IX.

Para bangsawan dan pejabat (lurah, bupati) harus membebek penguasa agar aman. Namun Ronggowarsito tidak mau membebek dan menyampaikan kritik kepada Keraton Surakarta lewat tulisannya.

Ronggowarsito jadinya “kojur” (celaka) karena urung diangkat sebagai bupati.

Stephanus, adalah orang yang penuh Roh Kudus, karunia dan kuasa sehingga mampu mengadakan mukjizat-mukjizat dan tanda-tanda di antara orang banyak. Dalam sidang Mahkamah Agama Yahudi, semua orang yang menatap Stefanus, melihat mukanya sama seperti muka seorang malaikat.

Dalam sidang Mahkamah Agama itu, Stephanus berdebat dan mengalahkan jemaat Libertini yang terdiri dari orang-orang Kirene, Aleksandria (Mesir saat ini), juga jemaat Yahudi diaspora dari Kilikia dan Asia.

Mereka menjadi jengkel lalu menghasut kelompok lain, tua-tua dan para ahli Taurat untuk menghancurkan (membinasakan) Stephanus.

Sebagai orang tulus dan jujur, apakah Stephanus menjadi “kojur”?

Bagi dunia mungkin iya, namun sebagai orang beriman kita percaya Tuhan akan pelihara hidupnya tetap kekal adanya.

Dalam injil hari ini, Tuhan Yesus menyindir orang-orang yang tidak berani jujur.

Orang banyak yang mengikuti-Nya hingga nekad menyeberang Danau Tiberias itu seolah-olah tulus mengikuti dan ingin menjadi murid-Nya. Padahal menurut Yesus mereka itu hanya ingin menumpang “makan gratis” seperti saat mukjizat yang telah dilakukan-Nya.

“Bekerjalah, bukan untuk makanan yang akan dapat binasa, melainkan untuk makanan yang bertahan sampai kepada hidup yang kekal, yang akan diberikan Anak Manusia kepadamu; sebab Dialah yang disahkan oleh Bapa, Allah, dengan meterai-Nya.”

Banyak orang takut berlaku jujur karena tidak mau hancur atau celaka. Jelas ini bukan sikap seorang Kristen sejati.

Pesan hari ini

Tuhan Yesus mengajarkan agar pengikut-Nya berani berkata dan bersaksi jujur seperti Stephanus.

Jangan menjadi pengikut-Nya hanya untuk kepentingan sesaat.

“Menjadi jujur mungkin tidak membuatmu memiliki banyak teman. Namun itu akan selalu membuatmu menjadi teman yang tepat.”

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here