KOTA “Seribu Kelenteng” Singkawang akan menjadi salah satu destinasi wisata prioritas di Kalimantan Barat, saat Cap Go Meh nanti. Ini karena Singkawang, seperti tahun-tahun sebelumnya, akan menggelar pesta budaya tradisional khas kota ini yang di antaranya adalah pertunjukan tatung.
Singkawang kini sudah menjadi buah bibir, terutama setelah Imlek pada saat pesta Cap Go Meh.
Keindahan dan eksotisme pesta budaya tradisional khas Singkawang inilah yang di hari-hari menjelang akhir Februari ini akan menjadi buah bibir yang menarik untuk diperbincangkan.
Eksotisme kota ini berasal dari sebutan San Kew Jong yang dalam bahasa Hakka akan diucapkan dengan lafal Shan Kou Yang dengan arti ‘Gunung Mulut Laut’. Lalu, kota yang akrab disebut “Kota dengan Seribu Kelenteng“ ini sebentar lagi akan menjadi magnet besar yang mampu membetot atensi para pelancong lokal dan mancanegara yang menyesaki seluruh akses di Singkawang.
Cap Go Meh di Singkawang
Peristiwa budaya lokal unggulan di “Kota Amoy” yang kesohor adalah Perayaan Imlek dan Cap Go Meh. Salah satu identitas khas saat Imlek adalah perayaan semarak dengan pemandangan sangat khas seperti aroma bau shio, lampion, barongsai, pemberian angpau, bunyi aneka macam petasan, dan kembang api.
Imlek juga identik dengan dekorasi yang didominasi oleh elemen warna merah dan emas yang sepanjang tiga pekan terakhir ini sudah banyak ditemui pada dekorasi rumah dan dinding.
‘Hong Kong’-nya Indonesia
Menjelang Imlek, Singkawang yang konon sering dijuluki ‘Hong Kong’-nya Indonesia ini semakin terlihat mempercantik diri. Menurut berita yang beredar, sudah ada 10.000 lampion hias dengan lampu-lampu telah memenuhi sudut-sudut Kota Singkawang.
Ada juga hiasan berbentuk 12 Shio di beberapa ruas jalan. Tak ketinggalan pula beberapa ikon budaya yang tak luput dari sorotan media karena pesona keindahan dan keunikannya seperti:
- Gemerlapnya Bundaran 1001 AI.
- Patung Tugu Naga Emas.
- Gereja Ayam yang dibangun tahun 1925 sebagai bangunan cagar budaya.
- Bioskop Metropole yang berdiri sejak tahun 1954.
- Fasilitas tempat wisata terbaru yakni Waterboom- Taman Cinta.
- Aneka lokasi wisata kuliner yang mampu mengoyang lidah pengunjung.
Menurut Ketua Panitia Imlek dan Cap Go Meh Singkawang 2018, Leonardi Chai, seperti dilansir media online kalbar.sahabatrakyat.com, panitia berupaya mengemas perayaan tersebut agar menjadi tontonan spektakuler.
Pada pesta budaya tradisional khas Singkawang ini, kata Leonardi, panitia akan menggelar berbagai perlombaan dalam rangka Perayaan Imlek dan Cap Go Meh 2018.
Itu antara lain lomba hias kampung, hias tempat tinggal, hias ruko dan lomba hias mobil, kompetisi barongsai se-Kalbar, pemilihan Ako-Amoy dan perlombaan karaoke.
Tatung
Namun, pesta Cap Go Meh di Singkawang akan terasa kurang lengkap tanpa kehadiran para tatung. “Kita akan perhatikan penampilan para tatung dan hal itu akan kita kemas dengan kualitas yang baik agar enak ditonton, menarik, dan indah,” ujar Leonardi Chai.
Selain atraksi dan pawai tatung CGM (Cap Go Meh), ada pula atraksi menarik lainnya yang turut menyemarakkan Perayaan Cap Go Meh. Yaitu, hadirnya 9 naga (Qiu Lung) dengan 9 aneka warna.
Ke-9 naga ini rencananya akan ditempatkan di Stadion Kridasana Singkawang.
Dua hari menjelang perayaan Cap Go Meh (hari ke-12 setelah Imlek) pada tanggal 28 Februari 2018 malam akan berlangsung pawai lampion.
Lalu pada perayaan puncak hari H Cap Go Meh akan ada prosesi mengantar 9 naga ke langit yaitu prosesi bakar naga di Stadion Kridasana pada pukul 15.30 WIB.