PADA Perayaan Valentine yang lalu (14/2) dosen Program Studi Manajemen Universitas Katolik Musi Charitas (UKMC) Palembang memberi pelatihan stress management bagi para seminaris tingkat akhir Seminari Menengah Santo Paulus Palembang.
Kegiatan ini bertujuan memberikan teknik dalam mengolah stres yang sering dihadapi oleh para remaja.
Harapan lain dari kegiatan adalah para seminaris mampu menjadi pelopor pribadi remaja yang matang dalam pengolahan emosi.
Salah satu fasilitator Ega Leovani, dosen Prodi Manajemen, menyampaikan bahwa hal yang terpenting dari pengeolahan stres adalah dengan mengenali sebab atau kondisi tertentu pemicu stres.
Rasa stres yang tidak bisa dikendalikan bisa memicu depresi dan bahkan bersifat destruktif baik bagi dirinya sendiri maupun lingkungan.
Selama kegiatan, peserta difasilitasi dengan metode-metode yang menyenangkan, seperti permainan dan diskusi. Kegiatan yang berjalan selama dua jam tersebut mampu menggerakkan siswa untuk berkontribusi aktif selama kegiatan pelatihan berlangsung.
Seorang seminaris menyampaikan bahwa tekanan yang bisa membuat stres sebenarnya berasal dari diri sendiri, dan hal tersebut menjadi bersifat relatif antar satu orang dengan orang lain.
Pemicu stres pertama-tama bukan dari kondisi sosial atau kehidupan bersama melainkan dari studi. “Terkadang saya membuat target pencapaian akademik yang terlalu tinggi,”jawab seminaris yang lain.
Tingkat stres yang dihadapi seminaris tingkat akhir tidak cukup tinggi dan masih dalam kriteria normal. Salah satu hal yang mempengaruhi adalah nilai kebersamaan, di mana hal tersebut adalah salah satu pilar dari Seminari St. Paulus – Sosialitas.