DALAM era yang didominasi oleh kehidupan serba cepat dan instan, konsep slow living muncul menawarkan hal yang tampak berlawanan.
Terlihat menyegarkan dan menawarkan hidup yang bermakna lebih dari sekedar kesuksesan dari kacamata umum.
Slow living lebih dari sekedar pilihan gaya hidup; ini adalah keputusan sadar untuk menikmati momen hidup, fokus pada hal yang benar-benar penting, dan memupuk hubungan yang lebih dalam dengan diri kita sendiri dan lingkungan sekitar.
Jalan Menuju Kehidupan yang Lebih Memuaskan
Slow living bukan berarti mengabaikan tanggung jawab atau mundur dari dunia.
Sebaliknya, membuat pilihan yang disengaja selaras dengan nilai-nilai kita dan meningkatkan kualitas hidup. Dengan menjalani langkah yang lebih lambat, kita membuka diri terhadap keberadaan yang lebih bermakna dan diperkaya, di mana setiap momen dinikmati, setiap hubungan diperdalam, dan setiap pengalaman dihargai.
Prioritas kualitas dibanding kuantitas
Penganut slow living menyatakan pilihan pada hal yang berkualitas dibanding kuantitas. Pemikiran yang lebih refleksi mendorong individu untuk memperlambat, menyederhanakan, dan hadir dalam pengalaman sehari-hari mereka.
Berakar pada prinsip kesederhanaan dan intensionalitas, slow living mengajak kita untuk mempertimbangkan kembali pendekatan kita terhadap waktu, konsumsi, dan relasi dengan lingkungan baik manusia maupun alam.
Meningkatkan kejernihan mental
Dengan mengurangi laju kehidupan modern yang terasa berpacu dengan waktu, slow living bisa meningkatkan kejernihan mental seseorang sekaligus memperbaiki stabilitas emosional.
Berarti membantu mengurangi stres dan kecemasan, sehingga meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan secara keseluruhan.
Relasi yang lebih kuat
Menerapkan slow living bisa mendorong interaksi yang lebih bermakna dengan orang lain. Karena slow living mencari relasi yang berkualitas, bukan mencari relasi sebanyak-banyaknya.
Maka memungkinkan terjadinya percakapan yang tulus, hubungan yang lebih kuat, dan penghargaan yang lebih besar terhadap orang-orang dalam hidup kita.
Meningkatkan kreativitas
Saat kita melambat, kita menciptakan ruang bagi kreativitas untuk berkembang. Dengan memberi diri kita waktu untuk merenung dan terlibat secara mendalam dengan minat kita, kita sering kali menemukan cara baru untuk mengekspresikan diri dan memecahkan masalah.
Maka slow living bisa saja meningkatkan kreativitas seseorang. Mungkin tidak cocok untuk orang yang kreativitasnya muncul ketika dikejar deadline.
Mendukung lingkungan hidup yang berkelanjutan
Slow living dianggap sejalan dengan praktik berkelanjutan.
Dengan mengonsumsi lebih sedikit dan memilih kualitas daripada kuantitas, kita mengurangi dampak lingkungan dan berkontribusi terhadap masa depan yang lebih berkelanjutan.
Memulai praktik slow living yang simpel
Bagaimana memulai slow living?
Berikut beberapa hal sederhana yang bisa kita mulai.
Konsumsi dengan bijak
Evaluasi kebiasaan belanja kita. Apakah kita memilih barang-barang berkualitas dan tahan lama dibanding barang-barang trendy sesaat atau barang sekali pakai.
Apakah saya memilih sepatu yang kuat, modelnya klasik misalnya supaya tahan lama saya pakai atau sepatu yang modelnya atraktif dengan warna trendy yang mungkin tahun depan tidak mau saya pakai lagi karena trend bergeser.
Berhenti sejenak dari perangkat digital
Memaksa diri untuk menjauh dari perangkat digital terutama media sosial memang tidak mudah. Hidup kita begitu melekat dengan gadget mulai dari bangun lagi sampai menjelang tidur.
Meluangkan waktu khusus untuk tidak melirik media sosial bisa dilakukan dengan melakukan aktivitas yang kuno seperti menulis jurnal dan menghabiskan waktu di luar ruangan. Berjalan di taman atau berkebun akan membuat kita mengagumi tanaman di sekeliling kita.
Mempersiapkan makanan sendiri
Mengolah makanan dari awal sampai akhir akan membuat kita menghargai proses yang selama ini tidak diketahui – bagi yang belum pernah turun ke dapur.
Selain itu juga bisa mendorong konsumsi makanan yang lebih sehat dengan pengolahan yang lebih sederhana.
Melakukan hobi
Luangkan waktu untuk aktivitas yang memberi Anda kegembiraan dan kepuasan. Baik itu berkebun, melukis, atau sekadar berjalan-jalan di alam, prioritaskan aktivitas ini untuk memperkaya hidup dan memupuk kreativitas Anda.
Selain itu melatih hidup pada momen sekarang juga bisa dilakukan. Melatih fokus pada hal yang dikerjakan sekarang, bukan mengingat yang lampau atau pun melayang ke masa depan.
Ini adalah proses bertahap
Saat kita memulai perjalanan menuju hidup lambat, ingatlah bahwa ini adalah proses yang bersifat pribadi dan terus berkembang. Mulailah dengan perubahan kecil dan secara bertahap integrasikan ke dalam hidup. Seiring berjalannya waktu, kita akan menyadari bahwa melambat dapat menghasilkan cara hidup yang lebih bersemangat, terhubung, dan memuaskan.