[media-credit name=”Google” align=”aligncenter” width=”300″][/media-credit]SEPERTI halnya spiritualitas kristiani pada umumnya, Spiritualitas Ignatian yang bersumber dari Latihan Rohani-nya Santo Ignatius Loyola memberi kita berbagai metode yang bertujuan untuk membangun hidup rohani dan mengintegrasikan relasi dengan Tuhan dan kehidupan nyata di dunia.
Dasar spiritualitas Ignatian ini secara khusus berpijak pada sosok, pribadi dan hidup Yesus sendiri serta relasiNya dengan dunia. Singkatnya, bagaimana Yesus yang kita kenal dalam Kitab Suci bertindak, berkarya, mengajar dan berelasi dengan orang-orang di sekitarnya, dan menjadi sumber inspirasi dalam hidup kita.
Menjadi sahabat Yesus
Kepekaan atas kehadiran Yesus dalam hidup kita ini tentunya dilatih dari kebiasaan kita berdoa, dan memandang hidup kita dari kacamata iman, atau dalam kesadaran bahwa Tuhan selalu menyertai, dan kita diajak untuk senantiasa mencari kehendakNya. Pola hidup rohani yang demikian inilah yang membuat Santo Ignatius Loyola akhirnya sungguh merasa dekat dan sungguh menjadi sahabat Yesus sendiri. Persahabatan dengan Yesus inilah yang memberi makna dan tujuan dalam hidupnya.
Dalam spiritualitas Ignatian, persahabatan dengan Yesus yang demikian ini merupakan hal yang fundamental.
Cirikhas spiritualitas Ignatian
Karakteristik dari spiritualitas Ignatian adalah karakteristik hidup rohani Santo Ignatius sendiri. Karakteristik-karakteristik ini adalah sebagai berikut:
- Kesadaran sebagai ciptaan Tuhan dan ditebus olehNya lewat misteri salib dan kebangkitan.
- Kesadaran bahwa Yesus memulai karya penebusan lewat hal-hal yang sederhana dan juga lewat realitas hidupNya, menunjukkan bahwa dunia ini adalah tempat yang baik untuk hidup dan berkarya.
- Keinginan untuk menjadi sahabat Yesus sendiri yang melanjutkan misiNya di dunia.
- Kebiasaan hidup doa yang berkelanjutan dan juga kepekaan terhadap roh dan kesungguhan untuk mencari kehendak Tuhan dalam hidup.
- Selalu mencoba mencari gerak dan kehadiran roh kudus dalam hidup bersama
Dalam buku Latihan Rohani, khususnya pada bagian Azas dan Dasar, terungkap dengan jelas semangat dasar dan jiwa Latihan Rohani yang bisa diterjemahkan dengan bebas sebagai berikut:
“Tuhan menciptakan manusia dan terus hadir dalam diri kita dengan penuh cinta. Oleh sebab itu tidak ada jawaban dan respon yang lebih mulia atas kasih Tuhan itu selain memuji, menghormati dan mengabdi Tuhan sendiri. Segala sesuatu yang juga diciptakan Tuhan karena cintaNya, dengan demikian harus digunakan dan dipersembahkan kepadaNya dengan penuh hormat dan cinta, untuk memuliakan Tuhan dan mencintai sesama, dengan bertanggungjawab dan tidak lekat pada ambisi pribadi”
Semangat dasar dan jiwa Latihan Rohani itu menjadi arah kita dalam hidup harian dan pedoman pokok dalam hidup kita, dan juga dalam setiap pemeriksaan batin dan doa-doa kita.
Augustinus Widyaputranto, pelaku spiritualitas Ignatian, mahasiswa program S2 Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia.
Mencari kehadiran roh kudus dan peka terhadapnya..harus melalui latihan terus menerus ya pater?
Ibu Harini, kita bukan pater/romo. Kita semua awam, tapi memang pernah masuk Novisiat (sekolah doa) Yesuit di Girisonta, Ungaran, Semarang.
Benar, bahwa untuk peka kita harus latihan terus menerus. Salah satu caranya dengan melakukan pemeriksaan batin yang bisa ibu baca lagi di sesawi.net ini di bawah folder “all about ignatian spiritualita” dengan judul (1). Latihan Pemeriksaan Batin, dan (2). Memeriksa Batin, Mencintai diri sendiri.
Pak Mispan,
Apa kabar? saya Indra Gunawan. Dulu sekali kita pernah bertemu di Semarang saat Bapak bertugas di WFP. Apakah sekarang masih?
Saat ini saya di Palangka Raya, berkarya untuk pengembangan masyarakat di area remote.
Salam Ignatian…
R. Indra G
Latihan saya kira memang sentral dalam spiritualitas ignatian. Ignatius sendiri menyebut olah batin ini sebagai sebuah “Latihan Rohani”, sehingga yang namanya pengulangan (repetisi) dan refleksi (evaluasi) itu menjadi penting. Dalam posting berikutnya akan disajikan langkah praktis berdoa. Ditunggu saja. 🙂
Saya mau menanyakan, apakah di Palangka Raya ada komunitas yesuit atau yang pernah belajar latihan rohani ignatian?
Kalau komunitas Yesuit di Palangkaraya atau bahkan Kalimantan nampaknya tidak ada pak.Namun kalau memang ingin mengetahui lebih banyak mengenai spiritualitas ignasian, bapak bisa berkorespondensi dengan beberapa Yesuit di pusat-pusat spiritualitas seperti di Girisonta atau Sangkalputung Klaten. Alamat email dapat kami kirimkan bila memang diinginkan.
adakah komunitas spiritualitas ignasian di surabaya?
rasanya belum ada.