Sr. Cecila Riyanti (88) Jadi Suster CB, karena Ortunya Menikah Saat Pesta St. Carolus Borromeus (1)

0
437 views
Sr. Cecila Riyanti CB beberkan kisah sejarah panggilan hidup membiaranya menjadi seorang suster religius CB. (Mathias Hariyadi/Titch TV)

PERTENGAHAN bulan Juli 2022 lalu, hawa teramat panas menghujam tajam di wilayah Kota Yogyakarta. Orang Jawa akan bilang, ini sumuk benar.

Namun, begitu memasuki kawasan hunian para suster CB senior dan pensiunan di Biara Santa Anna di kawasan Samirono, yang namanya sumuk itu mendadak bisa langsung hilang.

Aneka pepohonan besar yang tumbuh sangat subur di pelataran tengah biara ini sungguh menjadi pelindung. Sekaligus jadi penyeimbang suasana, karena pohon-pohon besar itu mampu memproduksi oksigen berlimpah. Karenanya, sumuk langsung kabur di sini.

Sejarah panggilan hidup membiara menjadi CB

Di sebuah kamar yang cukup luas dan bersama Sr. Franchine CB dan Sr. Ros Isti CB, kami menunggu dengan sabar kehadiran suster sangat senior bernama Sr. Cecila CB.

Di tahun 2022 ini, Sr. Cecila CB masih sangat canthas bila bicara.

Memorinya juga masih tajam. Mampu menelisik peristiwa-peristiwa masa lampau plus degum denyut emosi dan gejolak batin yang mengiringi aneka kejadian dan pengalaman masa silam. Padahal, kisah-kisah itu sudah terjadi puluhan tahun silam.

Karenanya, ngobrol panjang lebar dengan Sr. Cecila Riyanti CB sungguh menjadi sebuah perjumpaan yang menyenangkan.

Belum lagi, ketika kami bertiga melihat betapa super semangatnya Sr. Cecila Riyanti CB dalam berkisah.

Terjadi demikian, saat kami bertiga melakukan wawancara dan syuting rekaman video berisi kesaksian sejarah panggilan hidupnya. Ketika Rubijanti remaja di wilayah Paroki Kumetiran Yogyakarta ingin merintis jalan panjang menjadi seorang suster religius Kongregasi Suster Cinta Kasih Santo Carolus Borromeus (CB).

Mengobati kekecewaan

Sr. Cecila CB sempat kecewa sedikit, ketika jadwal pertemuan kami mendadak langsung  berubah.

Semula, kami sudah rapi menjadwalkan program wawancara dan syuting itu bisa terjadi, sebelum kami harus bertolak menuju Boro di Kulon Progo. Namun karena kondisi cuaca tidak kondusif plus jadwal hidup harian beliau menjadi tidak “klop” dengan irama kerja kami, maka jadwal itu kami ubah.

Wawancara dilakukan sepekan kemudian, setelah Titch TV menyelesaikan program syuting dan wawancara dengan sejumlah tokoh di Boro, Kulon Progo, DIY.

Didandani oleh Sr. Ros Isti CB dan Sr. Franchine CB

Maka, hawa siang yang super gerah itu langsung menjadi adem di hati, karena menyaksikan super semangatnya Sr. Cecila CB memenuhi “undangan” Titch TV untuk program syuting.

Belum lagi kalau harus melihat betapa seriusnya kedua rekan kerja kami di lapangan -Sr. Franchine CB dan seniornya Sr. Ros Isti CB- dengan teliti ikut “mempermak” penampilan Sr. Cecila agar lebih ciamik tampilannya di balik lensa kamera.

Masih saudara dekat Kardinal Suharyo

Sesungguhnya, selain kisah kecil yang menarik diingat itu, sosok Sr. Cecila CB itu sendiri sangat menarik untuk disimak.

Ia masih terbilang anggota kerabat sangat dekat dengan Bapak Uskup Keuskupan Agung Jakarta: Ignatius Kardinal Suharyo. Lantaran, ayah Sr. Cecila CB adalah kakak ibu kandung Kardinal Suharyo.

“Yang statusnya kakak-adik kandung itu adalah ibu saya dengan bapaknya Sr. Cecila CB. Ibu kandung saya adiknya bapaknya Sr. Cecila CB. Mekaten garis trah keluarga besar kami,” ungkap Sr. Christine FMM, adik kandung Kardinal Suharyo menjawab Titch TV beberapa pekan lalu. (Berlanjut)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here