BERSAMA penggiat pengobatan alternatif melalui energi prana dari seluruh dunia, Sr. Kusmilah BKK (78) belajar metode pengobatan alternatif dengan energi prana di Filipina. Dari seorang suhu prana di sana.
Sayang, dalam perjalanan waktu, banyak penggiat energi prana dari Indonesia mulai rontok satu per satu. Tetapi tidak dengan Sr. Kusmilah.
Ia berhasil menyelesaikan program kursus pengobatan alternatif dengan menggunakan energi prana itu sampai tuntas dan selesai.
50 tahun hidup membiara
Sr. Kusmilah BKK resminya berprofesi sebagai perawat. Ia alumnus Akademi Keperawatan Panti Rapih Yogyakarta. Kini, suster Biarawati Karya Kesehatan (BKK) asal Pati, Jateng, ini sudah berusia 78 tahun.
Bulan Juli 2023 mendatang, Sr. Kusmilah BKK akan merayakan pesta hidup membiara sebagai suster religius Medical Mission Sisters (Biarawati Karya Kesehatan atau BKK) selama 50 tahun.
Menunjang kerja dan praktik penyembuhan pasien di Pakistan
Pengusaan “ilmu” pengobatan alternatif melalui energi prana yang berhasil dia kuasai dengan baik selama belajar di Filipina akhirnya benar-benar bermanfaat.
Hal itu sungguh dia rasakan manfaatnya, ketika dia bertugas selama enam tahun sebagai perawat di Pakistan.
Sudah tidak pratik lagi“Dalam kondisi fisik yang sudah mulai renta dan juga usia yang sudah tidak muda lagi, saya tidak boleh lagi melakukannya,” ungkap Sr. Kusmilah BKK dalam Program Bincang-bincang Panjang dengan Titch TV di Solo, Jateng, Sabtu 3 Mei 2023 kemarin.
Kuncinya dua hal
Di hadapan Titch TV, Sr. Kusmilah BKK sedikit “buka rahasia” tentang teknik pengobatan alternatif dengan memanfaatkan energi prana.
Kuncinya ada dua.
Pertama, posisi batin merasa syukur atas “anugerah” khusus yang diberikan Tuhan sebagai saluran “berkat” berupa penyembuhan.
Kedua, menggunakan “daya jiwa” berupa imajnasi dan kemudian membawa “gambar” pasien tersebut dalam doa kontemplatif.
Kredit: Mathias Hariyadi/Titch TV