Puncta 02.05.23
PW St. Atanasius, Uskup dan Pujangga Gereja
Yohanes 10: 22-30
KETIKA Kresna menjadi duta atau utusan para Pandawa, semestinya seluruh Kurawa tahu siapakah Kresna susungguhnya. Dia adalah titisan Batara Wisnu, dewa pemelihara kehidupan.
Dia datang meminta Negeri Amarta dan jajahannya untuk dikembalikan kepada putera Pandu.
Tetapi Duryudana dengan sombong menolak kedatangan Kresna dan tidak sudi menyerahkan Amarta bahkan menantang perang. Kresna marah dan melakukan “tiwikrama” berubah menjadi raksasa sebesar gunung.
Duryudana dan seluruh punggawa yang berada di istana ketakutan dan lari tunggang langgang. Hanya Prabu Salya yang tetap tenang dan menguasai diri menghadapi Kresna.
Dia mengetahui Sang Hyang Wisnu yang “ngejawantah” dalam diri Kresna. Dia yakin Kresnalah yang akan membawa kemenangan bagi mereka yang percaya kepadanya.
Orang-orang Yahudi tidak mau percaya kepada Yesus bahwa Dia adalah Mesias. Mereka selalu diliputi kebimbangan, “Berapa lama lagi Engkau membiarkan kami hidup dalam kebimbangan? Jikalau Engkau Mesias, katakanlah terus terang kepada kami.”
Yesus sudah menjelaskan bahwa Dia datang dari Bapa. Dia diutus oleh Allah Sang Bapa. Tetapi mereka tidak mau percaya.
Pekerjaan-pekerjaan Yesus itulah yang menjelaskan bahwa Dia berasal dari Bapa. Karya dan perutusan Yesus menerangkan siapa Diri-Nya. Dia berasal dari Bapa dan mengerjakan pekerjaan-pekerjaan Bapa.
Semestinya para Kurawa itu tahu bahwa Kresna adalah titisan Sang Hyang Wisnu. Pekerjaan Kresna adalah memelihara kehidupan, menjaga harmoni semesta alam. Jika ada yang mau melawan keselarasan dan menolak hidup damai pasti dihukumnya.
Karya-karya Yesus itu sudah membuktikan bahwa Dia berasal dari Allah. Tetapi ada orang yang tidak percaya dan meragukannya.
Bagi mereka yang meragukan-Nya, Yesus meminta agar mereka melihat karya-Nya; Ia menyembuhkan banyak orang sakit, membuat mukjizat, mengasihi kaum pendosa, membangkitkan orang mati.
Karya-karya itu menjadi tanda bahwa Dia berasal dari Allah. Karya-karya itu menunjukkan bahwa Dialah Mesias.
Dalam bacaan pertama, orang yang bisa melihat karya-karya Allah adalah Barnabas. Ia diutus ke Antiokhia. Setelah Barnabas datang dan melihat kasih karunia Allah, bersukacitalah ia.
Mengapa Barnabas bisa melihat kasih karunia Allah? Karena Barnabas adalah orang baik, penuh dengan Roh Kudus dan iman. Kehadiran Barnabas membuat banyak orang dibawa kepada Tuhan.
Jadi untuk bisa melihat karya-karya Allah, kita perlu menjadi orang baik, dikuasai Roh Kudus dan memiliki iman yang dalam.
Marilah kita mohon supaya diberi Roh Kudus, agar mempunyai iman yang mendalam dan hidup menjadi orang baik di tengah masyarakat.
Membeli geblek di Pengasih,
Jadi oleh-oleh lebaran di Jakarta.
Tuhan itu baik dan penuh kasih,
Karya-Nya ada di tengah kita.
Cawas, karya Tuhan luar biasa…