St. Marta, Biji Sesawi dan Ragi

0
410 views
St. Martha. (Ist)

HARI ini Gereja memperingati pesta St. Marta. Marta bersaudara dengan Lazarus dan Maria. Ketiganya tinggal di Betania. Marta dikenal sebagai wanita yang aktif melayani, beda dengan saudaranya Maria yang duduk mendengarkan Yesus.

Karena sibuk dengan dirinya, Yesus menegur Marta tentang pilihan: duduk mendengar yang dipilih Maria.

Apakah lantas Marta tidak bahagia? Justru Marta senantiasa berproses dalam ada bersama Yesus. Iman Marta sungguh luar biasa tentang kebangkitan.

Dalam proses pengenalan akan Yesus, Marta mentransformasi diri menjadi wanita suci. St. Teresia dari Yesus mengatakan tentang St. Marta dalam buku Jalan Kesempurnaan: “St. Marta itu orang suci, walaupun tidak dikatakan bahwa ia kontemplatif.”

Dalam Injil Matius 13:31-35, Yesus berbicara tentang biji sesawi dan ragi. Dua benda yang kelihatan kecil dan tak berarti.

Dua perlambang ini menunjukkan dengan tepat suatu perkembangan yang bisa terjadi dalam kehidupan, bila Kerajaan Allah sungguh berperan dalam hidup. Kekuatan Kerajaan Allah, yang kelihatan kecil dapat mentransformasi kehidupan manusia yang membuka hatinya bagi sapaan dan jamahan Allah.

Perumpamaan tentang biji sesawi dan ragi, mau menyadarkan murid-murid Yesus bagaimana transformasi hidup bisa dilaksanakan. Biji mengubah diri menjadi sebuah kehidupan baru, asal ada kondisi yang tepat untuk pertilumbuhan. Ragi mengubah bahan lain menjadi sajian baru, yang membutuhkan penyesuaian diri untuk mendapatkan hasil yang memadai.

St. Marta telah berjuang mentransformasi diri seperti biji sesawi dan ragi, karena dia membiarkan diri: hati dan hidupnya disapa dan dijamah Kristus. Kiranya kita belajar dari St. Marta untuk proses transformasi diri ini: berjuang seperti biji sesawi dan ragi.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here