Bacaan 1: Ef 3:2-12
Injil: Luk 12:39-48
Judul tersebut merupakan peribahasa yang artinya kira-kira: pura-pura tidak tahu. Paling sebel menghadapi orang-orang yang sebenarnya sudah tahu namun pura-pura tidak tahu.
Di setiap perempatan jalan, biasanya dipasang lampu “traffic light”. Setiap orang yang sudah memiliki “Surat Ijin Mengendara” (SIM) pasti tahu, lampu warna hijau adalah berjalan, lampu kuning adalah bersiap jalan dan lampu merah adalah berhenti.
Namun yang terjadi, sebagian orang saat lampu masih merah malah nekat jalan.
Akibatnya sudah bisa ditebak, bisa terjadi kecelakaan lalu lintas. Sebab kendaraan dari arah yang berbeda memiliki hak untuk jalan. Sehingga mereka yang seharusnya berhenti namun tetap nekat jalan akan mengakibatkan tabrakan.
Tuhan Yesus mengkritik perilaku demikian:
“Adapun hamba yang tahu akan kehendak tuannya, tetapi yang tidak mengadakan persiapan atau tidak melakukan apa yang dikehendaki tuannya, ia akan menerima banyak pukulan.
Tetapi barangsiapa tidak tahu akan kehendak tuannya dan melakukan apa yang harus mendatangkan pukulan, ia akan menerima sedikit pukulan.”
Sebagai “Bangsa Terpilih”, orang-orang Yahudi mungkin menganggap bahwa bangsa-bangsa lain yang tidak mengenal Allah tidak bisa diselamatkan. Padahal, justru untuk itulah bangsa itu dipilih yaitu “menjadi terang” dan mengenalkan Allah kepada bangsa-bangsa lain.
Mereka itu sudah tahu tugasnya, namun tidak mau melaksanakannya atau menolak.
“…pada zaman angkatan-angkatan dahulu tidak diberitakan kepada anak-anak manusia, tetapi yang sekarang dinyatakan di dalam Roh kepada rasul-rasul dan nabi-nabi-Nya yang kudus,
yaitu bahwa orang-orang bukan Yahudi, karena berita Injil, turut menjadi ahli-ahli waris dan anggota-anggota tubuh dan peserta dalam janji yang diberikan dalam Kristus Yesus.”
Paulus merasa sebagai orang paling hina dibandingkan pewarta atau rasul lainnya. Namun nyatanya Tuhan Yesus malah berkenan mengutusnya mewartakan kepada bangsa-bangsa non Yahudi.
Pesan hari ini
Setiap orang katolik pasti tahu, bahwa berbuat jahat adalah dosa dan bisa mendatangkan maut. Namun kenyataannya masih banyak orang berani berbuat jahat.
Jangan pura-pura tidak tahu tugasmu, mari bermisi mewartakan “Sukacita Keselamatan” yang dari Allah.
“Tak perlu berpura-pura untuk membuatku bahagia, aku ingin kamu apa adanya.”