KITA mungkin mengetahui banyak perihal Yesus, baik dari homili Romo, pelajaran katekese, buku yang pernah kita baca, atau dari seminar dan kursus yang pernah kita hadiri. Tetapi, apakah kita mengenal pribadiNya secara dekat?
Karena bila kita mengaku mengenal Yesus, berarti kita memiliki relasi yang akrab dan intim denganNya. Dengan demikian kita pasti mengetahui semua kehendak dan keinginanNya, memahami kesukaanNya, percaya kepadaNya dan berusaha untuk menyenangkan hatiNya.
Namun, yang kerap kita lakukan justru sebaliknya. Kita sering membuat hatiNya berduka dengan melakukan hal-hal yang tidak Ia kehendaki; memaksakan kehendak kita; hanya dekat denganNya kalau ada maunya saja.
Sebagai muridNya, hendaknya kita bersedia taat kepadaNya dan mengikuti jalanNya. Arahkan pandangan kita kepada Yesus yang tersalib. Wajahnya sarat dengan penderitaan, namun sorot mataNya memandang kita dengan penuh kasih, mataNya tidak menghakimi.
Mari mohon ampun kepadaNya, terbuka terhadap bimbinganNya agar kita hidup seturut kehendak dan rencanaNya dan mengasihiNya dengan sepenuh hati, pikiran dan tenaga.
Kredit foto: Ilustrasi (Ist)
