Bacaan 1: Yes 61:1-2a. 10-11
Bacaan 2: 1Tes 5:16-24
Injil: Yoh 1:6-8. 19-28
Bagi kebanyakan orang, menunggu adalah sebuah kegiatan yang membosankan. Namun kadang kala memang harus bersabar menunggu rencana baik Tuhan datang padamu sambil terus memelihara harapan.
Sabar dan menunggu adalah dua kata yang sering saling berkaitan.
Bangsa Israel dalam bacaan-bacaan hari ini sedang menunggu pertolongan Tuhan keluar dari keterpurukan akibat dijajah bangsa lain. Pada zaman Yesus mereka sedang dijajah bangsa Romawi. Mereka menantikan datangnya Sang Mesias yang akan membebaskannya dari penderitaan.
Maka ketika Yohanes tampil membaptis umat Yahudi mempersiapkan hati menyambut kedatangan Mesias Sang Penyelamat manusia, mereka ingin menegaskannya. Apakah ia benar Mesias atau bukan.
Yohanes bersaksi dengan jujur:
“Aku bukan Mesias.
Aku membaptis dengan air; tetapi di tengah-tengah kamu berdiri Dia yang tidak kamu kenal, yaitu Dia, yang datang kemudian dari padaku. Membuka tali kasut-Nyapun aku tidak layak.”
Dia bukanlah Mesias namun bertugas mempersiapkan kedatangan-Nya agar umat layak dihadapan-Nya.
Sama seperti Nabi Yesaya yang menubuatkan kehadiran Sang Penyelamat, yang akan membebaskan penderitaan umat-Nya di pembuangan. Nabi Yesaya meneguhkan bangsa Israel, agar mereka tetap memelihara pengharapan dalam penantian menunggu Sang Penyelamat.
“Ia telah mengutus aku untuk menyampaikan kabar baik kepada orang-orang sengsara, dan merawat orang-orang yang remuk hati, untuk memberitakan pembebasan kepada orang-orang tawanan, dan kepada orang-orang yang terkurung kelepasan dari penjara, untuk memberitakan tahun rahmat TUHAN dan hari pembalasan Allah kita, untuk menghibur semua orang berkabung,
Aku bersukaria di dalam TUHAN, jiwaku bersorak-sorai di dalam Allahku, sebab Ia mengenakan pakaian keselamatan kepadaku dan menyelubungi aku dengan jubah kebenaran,…”
Jika bangsa Israel menunggu Sang Pembebas penderitaan, dan dipersiapkan oleh Nabi Yesaya serta Yohanes Pembaptis, maka Rasul Paulus mempersiapkan jemaat Tesalonika dan kita semua saat ini menantikan datangnya Hari Tuhan, Parousia.
“Janganlah padamkan Roh, dan janganlah anggap rendah nubuat-nubuat.
Semoga Allah damai sejahtera menguduskan kamu seluruhnya dan semoga roh, jiwa dan tubuhmu terpelihara sempurna dengan tak bercacat pada kedatangan Yesus Kristus, Tuhan kita.
Ia yang memanggil kamu adalah setia, Ia juga akan menggenapinya.”
Pesan hari ini
Tetaplah sabar dan setia dalam menantikan kedatangan Tuhan Yesus kedua kalinya ke dunia dengan persiapan hati sempurna dan mengerjakan semua kebaikan.
“Aku disini bukanlah menunggu apa yang telah berlalu pergi, namun menantikan apa yang aku yakini.”