Sukacita dan Pertobatan

0
324 views
Ilustrasi -- Pertobatan (Ist)

BERSUKACITALAH. Itulah warna dan suasana terkuat dari hari Minggu Adven III. Empat pekan Masa Adven mengajak orang mempersiapkan hati untuk menyambut kelahiran Tuhan, Sang Juruselamat.

Sukacita ini diikuti dengan ajakan bertobat. Di satu sisi kedatangan Tuhan makin dekat. Di sisi lain orang perlu bersih diri agar pantas menyambut-Nya.

Yohanes Pembaptis yang merintis jalan bagi Tuhan menyerukan pertobatan itu. Orang-orang yang menanggapinya seperti khalayak ramai, pemungut pajak dan serdadu bertanya, “Apakah yang harus kami lakukan?”

Sang perintis jalan memberikan tiga jawaban.

Pertama, mereka yang memiliki pakaian dan makanan hendaknya berbagi dengan yang tidak empunya. Bersikaplah peduli kepada sesama.

Kedua, para pemungut pajak diminta tidak menarik pajak melebihi jumlah yang ditetapkan. Dengan itu mereka berbuat adil dan benar. Jauhi pemerasan dan korupsi!

Ketiga, para serdadu dilarang melakukan kekerasan, menyalahgunakan kekuasaan dan mesti puas dengan gajinya. Mereka diminta menjalankan profesinya secara baik, jujur dan terhormat.

Singkatnya, semua yang ingin mengalami sukacita dari Tuhan diajak bertobat. Bentuk nyata pertobatan itu hidup secara manusiawi dan mencintai sesamanya, terutama yang kecil, menderita dan tersingkir.

Berbuat adil dan tidak sewenang-wenang.

Pertobatan yang mendatangkan sukacita bukanlah kesalehan pribadi belaka, tetapi sikap peduli yang konkret kepada sesama.

Siapakah yang telah sungguh berbuat adil dan peduli terhadap sesamanya?

Minggu, 12 Desember 2021

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here