Sabtu, 3 Oktober 2015
Pekan Biasa XXVI
Sabtu Imam
Bar 4:5-12,27-29; Mzm 69:33-37; Luk 10:17-24
… Pada waktu itu juga bergembiralah Yesus dalam Roh Kudus dan berkata, “Aku bersyukur kepada-Mu, ya Bapa, Tuhan langit dan bumi, karena semuanya itu Kausembunyikan bagi orang bijak dan pandai, tetapi Kaunyatakan kepada orang kecil.”
Injil hari ini mewartakan kegembiraan Yesus Kristus. Dengan membaca Injil ini, kita pun diundang untuk mengenal dan mengalami secara pribadi sukacita Tuhan Yesus Kristus. Dalam kegembiraan-Nya, Yesus Kristus memuliakan Allah Bapa. Sesungguhnya, sukacita-Nya merupakan kekuatan dan perlindungan kita (bdk. Nehemia 8:11).
HARI ini kita belajar dari Yesus Kristus bahwa kegembiraan sejati tidak ditentukan oleh kesuksesan diri, melainkan melulu hanya karena Allah sendirilah yang merupakan sumber kegembiraan kita. Allah selalu menjamin kegembiraan kita dalam segala situasi dan keadaan, baik maupun buruk, sukses maupun gagal.
Dalam Adorasi Ekaristi Abadi sementara kita bersembah sujud di hadirat Yesus Kristus, kita belajar untuk bergembira dan bersyukur kepada Allah dalam segala situasi kehidupan kita. Ia sendiri telah menyatakan kegembiraan-Nya bagi kita. Tak satu pun dapat memberikan kegembiraan yang lebih besar dalam hidup kita selain kesadaran bahwa Allah sungguh mengasihi kita dan kita menjadi pribadi terkasih-Nya.
Tuhan Yesus Kristus, Engkau mengasihi sebagai yang utama dan seakan tak ada yang lain yang Kau kasihi. Terima kasih dan syukur bagi-Mu atas kasih-Mu itu. Engkau sumber kasih dan sukacita kami yang sejati. Semoga kami pun mewartakan sukacita Injil dengan setia kini dan selamanya. Amin.
Kredit foto: Ilustrasi (Ist)
