SUNGKEMAN merupakan tradisi di Hari Raya Idul Fitri yang dijalankan masyarakat. Tradisi ini masih dijalani di mana-mana; khususnya di kalangan masyarakat Jawa.
Tradisi sungkeman atau pangabekten atau dulu dikenal dengan istilah “ujung” merupakan bentuk penghormatan dan mohon ampun serta mohon doa bagi yang muda kepada generasi tetua mereka. Apakah itu kakek, nenek, ayah, ibu atau saudara dan semua kerabat yang lebih tua.
Istilah ”sungkem” diartikan sebagai sujud (tanda bakti dan hormat) dalam bahasa Indonesia. (KBBI, 2002:1105).
Praktik sungkeman
Sungkeman dilakukan dengan tata cara bersimpuh atau berlutut di depan orang yang lebih tua dengan sikap kedua tangan menyembah serta kening diletakkan, didekatkan pada lutut kaki yang diberi sungkem.
Orang tua yang diberi sungkem biasanya meletakkan kedua telapak tangannya di atas pundak yang memberi sungkem.
Ada juga yang saling mendekatkan telapak tangan membalas sembah dengan menyentuhkan tangan pada ujung telapak tangan.
Cara yang lain dengan membalas sembah dengan mengatupkan kedua telapak tangan pada tangan yang memberi hormat bakti.
Ungkapan dalam bahasa Jawa yang diucapkan orang yang memberi sungkem kurang lebihnya demikian:
“Keparengna kula ngaturaken sugeng riyadi saha ngaturaken sembah pangabekti. Sedaya kalepatan nyuwun pangapunten lair trusing batin saha nyuwun kaleburaken ing dinten riyadi punika. Keparengna kula nyuwun donga pangestu kangge nglampahi gesang kula.”
“Matur nuwun”.
Sedangkan yang diberi sembah memberikan tanggapan ungkapan demikian
“Daktampa pangabektimu ing dina riyaya bakda iki. Dakapura kaluputanmu. Jejere wong tuwa aku uga akeh kaluputane. Gya nyuwun ing Ngarsaning Gusti muga-muga kaluputanku lan kaluputanmu pinaringan pangapura saka Gusti uga kalebura ing dina agung iki. Minangka wong tuwa bakal dakjurung donga lan dakpangestoni muga-muga apa kang dadi sedyamu kasembadan binerkahan Gusti.”
Terjemahannya
Bagi yang memberikan hormat bakti.
“Perkenankan saya menghaturkan Selamat Hari Raya Idul Fitri serta menghaturkan hormat bakti. Semua kesalahan mohon dimaafkan lahir batin, serta saya mohon dihapuskan di Hari Raya Idul Fitri ini. Perkenankan saya mohon doa restu untuk menjalani hidup saya. Terima kasih.”
Bagi yang menerima hormat bakti:
“Saya terima hormat baktimu di Hari Raya Idul Fitri ini. Saya ampuni kesalahanmu. Mari bersama-sama memohon pada Allah semoga menghapuskan segala kesalahan di Hari Raya ini. Sebagai orang tua akan saya beri dukungan doa dan restu semoga apa yang kamu dambakan diberkati dan dikabulkan Tuhan.”
Sungkem atau hormat bakti menjadi sarana untuk mengungkapkan saling pengampunan dan memohon doa.
Sungkeman wujud bakti yang muda kepada yang tua