Surat dari Romo Fadjar Muhamad MSF: Izinkan Saya Istirahat tanpa Banyak Kunjungan

4
4,073 views
Romo Fajar Muhamad MSF. (Ist)

INI surat pribadi Romo Fadjar Muhamad MSF yang beberapa hari lalu telah mengalami kecelakaan tunggal di kawasan Stasi Rawaseneng, Kabupaten Temanggung. Redaksi mengedit struktur kalimatnya agar menjadi ragam bahasa yang benar dan baik sesuai kaidah umum yang berlaku. Ini karena surat ini dialamatkan kepada Redaksi sebagai sesama sahabat.

—————-

AKU tidak menyangka foto dan berita aku kecelakaan itu malah jadi viral di medsos.  Saya tidak pernah tahu siapa pemotret saya saat terbaring di RS dan kemudian mempostingkannya di medsos hingga menyebar kemana-mana. Tapi, saya ingin berterima kasih atas semua doa dan perhatian semua pihak.

Dari hasil CT Scan telah ditemukan ada indikasi retak di dua tempat di sekitar kelopak mata kiriku. Namun aku harus tetap bersyukur karena tidak ada gejala gegar otak.

Kejadiannya itu menimpaku, saat aku mau berangkat misa di Kapel Rowoseneng. Jalanan sangat becek, lantaran sehabis semalaman telah diguyur hujan deras dan keadaan berkabut.

Baca juga:   Romo Fadjar Muhamad MSF Jatuh Naik Motor, Hanya Lecet-lecet Saja

Tak sadar

Usai kecelakaan, aku lalu tak sadarkan diri.

Aku baru bisa kembali sadar saat sudah berada di dalam  mobil pengantar susu milik Pertapaan Trappist  St. Maria yang tengah dalam perjalanan pulang dari luar.

Saya lalu diantar menuju klinik para suster OP di Rawaseneng. Barulah kemudian, saya dibawa ke RSK Parakan.

Sedangkan misa di Kapel Rawaseneng kemudian diisi oleh Romo  Ignas OFM yang kebetulan tengah menjalani  masa sabatikal di Pertapaan Trappist.

Ini sekedar menambahi info yang sudah diberitakan oleh Sesawi.Net.

Tak bisa istirahat

Selama dirawat di RS, saya malah tidak bisa istirahat. Banyak orang telah datang membesuk. Maka hari Selasa petang kemarin (25/4/17) saya mohon bisa diperbolehkan pulang meninggalkan RS dan menjalani masa pemulihan di pastoran saja agar bisa beristirahat.

(Pada bagian lain, Romo Fadjar Muhamad MSF juga menyinggung soal projek pembangunan Kapel Wilayah St. Maria dan Joseph  yang berlokasi persis di depan Pertapaan Rawaseneng yang kini masih dikerjakan.  Pembiayaan atas projek renovasi  ini diprakarsai oleh beberapa umat di Temanggung dan Redaksi Sesawi.Net ikut membantu mewartakan kebutuhan penggalangan dana tersebut. Sejauh ini, respon pembaca sangat positif.)

Projek renovasi kapel

Ada lagi kapel Stasi Ngasinan, juga di kawasan Rawaseneng. Bangunan ini baru bisa dibongkar bulan-bulan depan, ketika intensitas frekuensi hujan sudah menurun.

Kami berterima kasih atas partisipasi Redaksi Sesawi.Net telah ikut membantu mencarikan donasi amal untuk keperluan projek renovasi Kapel St. Maria & Yoseph Rawaseneng.

Benar sekali bahwa untuk kebutuhan operasional, kapel di sekitaran Rawaseneng itu belum bisa mandiri dan harus dibantu dari luar.

Zaman dulu, eksistensi gereja di Rawaseneng itu sangat tergantung dengan pertapaan. Jadi, kasian pertapaan yang harus ikut  menanggung kehidupan dan kebutuhan lokal  di situ. Tapi  sekarang pertapaan telah dilepaskan dari tanggungjawab pengelolaan paroki, agar  pertapaan kembali ke missi awalnya yakni pendoa.

Dalam kegiatan perkebunan kopi, pertapaan sangat punya andil membantu perekonomian masyarakat sekitarnya.

Sekarang Rawaseneng diampu oleh Paroki Temanggung dengan tiga orang imam MSF. Kami masih harus banyak berbenah diri untuk pembangunan jiwa dan sarana doanya.

Ada empat lingkungan yang masih hidup dan menyatu dengan Wilayah Rawaseneng yakni Setro, Ngasinan,  Kalisanten, dan Tepusen. Ada satu wilayah lainnya yang kini sudah habis umatnya dan itu adalah Canthel.

4 COMMENTS

  1. Mohon sedikit pembetulan, di Tmg tidak ada istilah stasi. Jadi yg ada wilayah Rawaseneng membawahi lingkungan Setro, Nasinan, kalisanten, Tepusen. Terima kasih

  2. Ada satu wilayah lainnya yang kini sudah habis umatnya dan itu adalah Canthel. Waduh, umatnya pada kemana Pak Mathias Haryadi?

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here