ZAMAN dahulu itu, rajin menjalin hubungan baik dengan keluarga para suster misionaris OSA yang tinggal di Nederland merupakan sesuatu hal yang sangat penting. Tidak hanya karena melulu urusan “ikatan batin” sebagai sesama anggota keluarga, namun hubungan batin itu pada gilirannya juga melahirkan beberapa kemudahan dan mengalirnya bantuan.
Tidak banyak. Namun dalam kilasan sejarah, menjadi jelas bahwa jalinan ikatan batin dengan “keluarga induk” dari anggota keluarga masing-masing suster misionaris OSA di Nederland itu telah ikut berperan membangun prakarsa bersama untuk bisa merintis karya kerasulan mandiri.
Sukacita keluarga
Anggota keluarga itu kadang datang dari Negeri Belanda menjenguk sanak-saudarinya para suster OSA yang telah menjadi misionaris di Ketapang.
Inilah sebuah dunia keseharian yang amat berbeda.
Namun, hal itu tentu saja malah menjadi daya tarik tersendiri bagi anggota keluarga para suster OSA dari Negeri Belanda itu, ketika mereka tiba di Ketapang. Yakni, sebuah kawasan negeri tropis yang tidak jauh dari garis khatulistiwa yang tiada hari tanpa merasa kepanasan oleh terik sinar matahari.
Beberapa dokumentasi foto arsip Kongregasi OSA jelas menunjukkan atmosfir keceriaan tersebut.
Bina diri agar hidup tertib dan disiplin
Pada saat yang sama, para suster OSA itu juga serius mendidik, membina, dan mengajari anak-anak asrama untuk membiasakan diri hidup baik, teratur, dan tertib.
Di asrama, mereka diajari hidup sederhana, berlatih diri bertanggungjawab, dan menjalani tugas dan kewajiban dengan disiplin dan tertib.
Di sekolah, mereka dididik soal kepanduan, diajari disiplin dalam bertugas dan studi.
Selain kepandaian keterampilan khas anak-anak remaja puteri seperti menjahit dan menyulam, para suster OSA juga “terjun ke pasar”. Dengan jubahnya dan tudung kepalanya yang model “kap becak” itu, para suster misionaris dari Belanda ini mengajari anak-anak asrama berkebun dan mengolah tanah agar menjadi lahan produktif.
Di kelas dan Postulat-Novisiat, para suster OSA itu mengajar anak-anak asrama dan para suster muda calon OSA bisa bermain musik. Salah satunya adalah cara memainkan instrumen seruling dan harmonika. (Berlanjut)