Home BERITA Syekh Siti Jenar

Syekh Siti Jenar

0
106 views
Yesus mengajar Nikodemus by Crijn Hendricksz. Volmarijn (circa 1601–1645).

Puncta 29 April 2025
PW. St. Katarina dari Siena
Yohanes 3: 7-15

DALAM penyebaran agama Islam di Tanah Jawa, kita mengenal nama Syekh Siti Jenar. Ia berbeda dengan ajaran mainstream yang disebarkan oleh Walisanga. Siti Jenar lebih menguasai ilmu tasawuf atau sufisme.

Ajaran Syekh Siti Jenar tentang Tuhan berkaitan dengan konsep “Manunggaling Kawula Gusti”. Dalam konsep ini manusia digambarkan sebagai manifestasi keberadaan Tuhan. Banyak pengikutnya yang percaya pada ajarannya.

Syekh Siti Jenar dengan ajarannya yang kontroversial itu dituduh menyamakan dirinya dengan Tuhan. Karena tidak sejalan dengan ajaran para wali, Syekh Siti Jenar dihukum mati.

Nikodemus adalah seorang tokoh terhormat Yahudi yang tertarik pada ajaran Yesus. Ia mungkin mengalami kekeringan dalam kerohanian yang hanya didasarkan pada hukum-hukum dan aturan ketat Hukum Taurat. Ia berbeda dengan pandangan mainstream para ulama Yahudi.

Ia datang dan berdialog dengan Yesus pada malam gelap. Hal ini supaya tidak diketahui orang banyak karena ia tokoh penting dan terpandang di kalangan Yahudi atau malam hari adalah waktu yang tepat untuk berbicara tentang ketuhanan.

Pembicaraan mereka sangat mendalam dan Yesus mengantarkan Nikodemus menemukan kebenaran sejati. Bersama Yesus, Ia merasa dilahirkan kembali dalam Roh dan Kebenaran. Ia menjadi pengikut Yesus dalam diam.

“Janganlah engkau heran, karena Aku berkata kepadamu: Kamu harus dilahirkan kembali. Angin bertiup ke mana ia mau, dan engkau mendengar bunyinya, tetapi engkau tidak tahu dari mana ia datang atau ke mana ia pergi. Demikianlah halnya dengan tiap-tiap orang yang lahir dari Roh,” kata Yesus kepadanya.

Nikodemus tidak sehebat dan seheboh Paulus. Tetapi ia menemukan hidup sejati dalam Kristus dan menjalaninya dalam hidup yang damai dan tentram. Ia telah dilahirkan kembali dalam Roh.

Apakah kita dapat menemukan kehidupan kekal dalam Kristus dan mampu merasakan kedamaian dan ketentraman bersama Dia?

Ada mata pelajaran kebencian,
Malah diajarkan di sekolah keagamaan.
Hiduplah dalam Roh dan Kebenaran,
Percaya pada Kristus yang menyelamatakan.

Wonogiri, carilah kebenaran yang sejati
Rm. A. Joko Purwanto, Pr

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here