Syukur Atas Rahmat Baptis

0
0 views
Ilustrasi: Aku membaptis dengan air, by Giovanni Domenico Tiepolo

Minggu, 12 Januari 2025

Pesta Pembaptisan Tuhan

Yes. 40:1-5,9-11;
Mzm. 104:1b-2,3-4,24-25,27-28,29-30; Tit. 2:11-14; 3:4-7;
Luk. 3:15-16,21-22.

HIDUP sebagai umat yang telah dibaptis tidak berarti kita bebas dari tantangan, kesulitan, atau bahkan kejatuhan.

Sebaliknya, hidup dalam pembaptisan adalah perjalanan spiritual yang penuh dengan jatuh bangun, tantangan dan aneka kesulitan namun selalu ada kasih karunia Allah yang menguatkan langkah hidup kita.

Jatuh bangun di jalan kemuridan sebagai pengikut Yesus hidup menjadi jalan menuju kekudusan. Setiap kejatuhan adalah undangan untuk semakin mendekat kepada Allah, dan setiap kebangkitan adalah tanda kasih karunia-Nya yang tak terbatas.

Pembaptisan juga merupakan momen penting dalam kehidupan Yesus yakni peristiwa baptisan Tuhan di Sungai Yordan.

Dalam bacaan Injil hari ini kita dengar demikian, “Ketika orang banyak itu semuanya telah dibaptis, dan ketika Yesus sedang berdoa, setelah Ia juga dibaptis, terbukalah langit, dan turunlah Roh Kudus dalam rupa burung merpati ke atas-Nya.

Dan terdengarlah suara dari langit, “Engkaulah Anak yang Kukasihi. Kepada-Mulah Aku berkenan.”

Peristiwa baptisan Yesus dalam Injil Lukas memberikan gambaran yang sangat mendalam tentang hubungan manusia dengan Allah.

Ketika Yesus dibaptis, Ia tidak hanya mengikuti sebuah ritus, tetapi juga menampilkan makna rohani yang sangat kaya.

Langit yang terbuka, turunnya Roh Kudus, dan suara Bapa adalah simbol-simbol penting yang dapat kita renungkan dalam hidup kita sebagai umat beriman.

Kekayaan rohani dalam pembaptisan terungkap lewat simbol yang ditampilkan oleh Bapa, Putra dan Roh Kudus dalam pembaptisan Yesus.

Melalui baptisan, langit terbuka bagi kita, Roh Kudus dicurahkan atas kita, dan Allah mengklaim kita sebagai milik-Nya yang terkasih.

Baptisan menjadi pintu gerbang menuju kehidupan yang penuh makna, di mana kita diutus untuk menjadi saksi Kristus dalam setiap aspek hidup kita.

Bagaimana dengan diriku?

Apakah aku mensyukuri dan menghayati rahmat pembaptisan yang aku terima?

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here