KELUARGA Besar Serikat Religius Vokasionis (SDV) kembali memetik hasil dari tempat persemaiannya.
Dua orang pemuda ditahbiskan menjadi imam.
Keduanya adalah Diakon Antonius Mboi SDV dan Diakon Elvianus Nana SDV.
Diakon Anto berasal dari Manggarai Timur, Flores. Sedangkan Diakon Vian berasal dari Malaka, Timor.
Perayaan misa pentahbisan ini dilaksanakan hari Minggu, 8 Agustus 2021 di Gereja Santa Maria Immaculata Paroki Lekebai.
Tema perayaan yang sekaligus menjadi motto tahbisan para imam baru: “Demikianlah kamu bukan lagi orang asing.” Ef. 2:19).
Perayaan pemberian Sakramen Imamat dan tahbisan imamat dipimpin langsung oleh Bapak Uskup Keuskupan Maumere, Mgr. Edwaldus Martinus Sedu.
Didampingi belasan imam konselebran serta utusan dari keluarga para yubilaris dan umat Allah lainnya.
Ikut hadir Delegatus Vokasionis Indonesia Pastor Rosario Taliano SDV dan Superior Lokal Biara Vokasionis Pastor Anselmus Meze Nai SDV.
Dalam kotbahnya, Bapak Uskup Edwaldus menegaskan bahwa menjadi imam merupakan anugerah dari Allah yang harus disyukuri.
Selain itu, beliau juga mengingatkan bahwa setiap orang yang memilih jalan imamat ini harus mampu menjadi roti yang hidup bagi sesama. Tidak boleh merasa terasing dengan dirinya sendiri serta umat yang dilayaninya.
Lebih lanjut, Gembala Umat kelahiran Bajawa, Flores 30 Juli 1963, menegaskan bahwa menjadi imam berarti siap untuk menjadi alat di tangan Tuhan.
Perayaan Ekaristi berlangsung aman dan dimeriahkan oleh koor dari umat Paroki Lekebai di bawah pimpinan Frengky Leba dan dua pemain musik andal yaitu Fr. Andri Mali SDV dan Ibu Titin Sicilia.
Tanpa goyang bersama
Seluruh rangkaian misa dan acara syukuran tahbisan ini berlangsung dalam protokol kesehatan (prokes) yang ketat.
Setiap orang harus disiplin tetap memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan. Baik di luar maupun di dalam gereja.
Seusai perayaan pun, umat tidak diperkenankan melaksanankan acara goyang bersama demi menghindari kerumunan.
Begitu umat keluar dari halaman gereja, para petugas langsung mengarahkan mereka ke meja hidangan untuk mengambil nasi kotak. Setelahnya langsung kembali ke rumah masing-masing.
A Deus factum est
Melihat acaranya berlangsung dengan baik, tertib dan aman, Bapak Uskup Keuskupan Maumere menyampaikan terimakasih.
Sekaligus apresiasi kepada panitia tahbisan, pihak keamanan, kesehatan, serta semua umat yang telah membangun kerjasama yang harmonis.
Terutama karena telah menerapkan protokol kesehatan kepada semua orang yang hadir dalam perayaan yang akbar ini.
Hal yang sama pun di sampaikan Pater Rosario SDV dan wakil keluarga dan neomis sendiri.
Seperti yang disampaikan oleh Pastor Anto Mboi SDV.
“Kami merasa bangga tatkala melihat begitu besar dukungan dari bapa, ibu, saudara-saudari terhadap panggilan kami. Terimakasih untuk segala perjuangan dan pengorbanannya.
Kami tidak dapat menyebut satu per satu, tetapi kami telah menyimpan segala kebaikan yang telah kalian lakukan di dalam lubuk hati kami,” demikian ungkap imam baru asal Kobok, Manggarai.
Pada kesempatan sama, Ketua Panitia Bapak Hubert Mon, secara jujur mengakui bahwa rekan-rekan panitia bersama seluruh umat di Lekebai telah bekerja serius. Demi menyukseskan acara ahbisan ini.
“Kami umat Lekebai bersama pastor paroki serta pastor Rekan diberi waktu satu bulan untuk menyiapkan tahbisan ini. Sesungguhnya waktu satu bulan tidaklah cukup untuk sebuah acara yang penuh rahmat seperti ini.
Tetapi kami tetap optimis untuk membangun kerjasama yang solid. Puji Tuhan, perjuangan kami selama ini telah membuahkan hasil yang baik. Kendati demikian, kami, umat Lekebai juga menyampaikan maaf, jika ada kekurangan atau hal yang kurang berkenan di hati bapa, ibu, para yubilaris serta kita semua yang hadir pada kesempatan ini.”
Di penghujung acara, Pastor Paroki Lekebai Romo Yulius Heribertus mencurahkan isi hatinya demikian.
“Sulit sekali untuk menemukan kata-kata yang tepat untuk melukiskan ucapan syukur dari dalam hati terkait peristiwa yang terjadi pada hari ini. Saya bersyukur karena acaranya belangsung dengan baik dan sesuai dengan apa yang diharapkan.
Kita tahu di masa pandemi ini, tidak mudah untuk menyelenggarakan sebuah acara seperti ini. Tapi berkat pengertian baik kita semua, acaranya berlangsung sesederhana mungkin; tanpa penjemputan yang meriah, musik yang gegap gempita, konvoi super seru, jumlah umat dan sambutan pun dibatasi dan lain sebagainya.
Karena itu, terima kasih kepada semua pihak; kepada panitia, keamanan, kesehatan, koor bersama petugas liturgi lainnya, Komsos Keuskupan Maumere, para donatur serta umat Allah Lekebai yang telah berkerja dengan caranya tersendiri dan dengan penuh cinta.”
Selain usaha dan kerjasama banyak pihak, imam diosesan tahbisan 4 November 2018 ini meyakini bahwa semuanya ini terjadi berkat campur tangan Tuhan.
“Ini terjadi karena Tuhan – a Deus factum est (Mzm. 118: 23) dan ini adalah moto tahbisanku,” tuturnya yang disertai dengan senyum yang ceriah.