TEPAT sesuai dengan persiapan yang telah direncanakan, hari Kamis tanggal 22 September 2022 pukul 16.30 WIB perarakan para putera altar para diakon beserta kedua orangtua masing-masing.
Lalu, diikuti oleh sejumlah imam dari berbagai tarekat dan imam projo yang bertugas di Keuskupan Malang serta dua imam konselebran dan Bapak Uskup Keuskupan Malang Mgr. Henricus Pidyarto memasuki Gereja Katedral Santa Perawan Maria dari Gunung Karmel Malang.
“Sore ini, gereja bergembira karena ada enam puteranya bersedia menyerahkan diri sebagai imam yakni Diakon Fransiskus Febri Putra Dewa O.Carm, Diakon Juli Antonius Sihotang O.Carm, Diakon Thomas Onggo Sumaryanto O.Carm, Diakon Agustinus Galuh Wicaksono Pr, Diakon Yulianus Niba CM, dan Diakon Martin Renda CM.”
“Anugerah imamat ini tidak hanya diterima oleh keenam daikon, tetapi juga oleh seluruh Gereja khususnya bagi Keuskupan Malang dan bagi tarekat Kongregasi Misi dan Ordo Karmel, kita doakan semoga enam pemuda yang telah rela menyerahkan diri akan setia sampai mati akan tetap bersemangat untuk melayani Yesus dengan penuh cinta kasih dan keprihatinan pastoral.”
Demikian pengantar disampaikan Uskup Keuskupan Malang dalam Perayaan Ekaristi dan penahbisan imam di Gereja Katedral Santa Perawan Maria dari Gunung Karmel Malang, Kamis 22 September 2022.
Hadir sebagai konselebran dalam Perayaan Ekaristi Provinsial Ordo Karmel Indonesia Romo FX Hariawan Aji O.Carm dan Provinsial Kongregasi Misi Indonesia Romo Antonius Gigih CM.
Pada kesempatan ini, bacaan-bacaan suci diambil dari Kitab Yeremia, Surat Pertama Rasul Paulus kepada Timotius, serta Injil Matius yang dibacakan oleh Diakon Agustinus Galuh Wicaksono Pr.
Sebelum homili Bapak Uskup, para diakon yang akan ditahbiskan menjadi imam satu per satu dipanggil oleh Romo FX Hariawan Aji O.Carm. Keenamnya hadir berdiri di tempat duduk masing-masing di antara kedua orangtua, sejenak kemudian menghadap Bapak Uskup Penahbis di depan altar.
“Tahbisan adalah suatu anugerah bagi anda, tetapi juga bagi Gereja. Anda dipilih untuk menjadi seorang imam dan dengan demikian mengambil bagian dalam imamat Yesus Kristus.
Yesus Kristuslah satu-satunya imam yang sejati, hanya Dia yang dapat menjadi pengantara atau mediator sempurna antara Allah dan manusia (Ibrani 5:1). Hanya Yesus yang secara sempurna dekat dengan Allah sekaligus dekat dengan manusia sehingga Dia menjadi mediator yang paling sempurna.”
“Meskipun anda manusia yang lemah, Yesus ingin mengikutsertakan anda dalam tugas imamat-Nya. Sebentar lagi melalui penumpangan tangan Uskup dan pengurapan dengan minyak krisma dan doa tahbisan, anda akan mengambil bagian dalam imamat Yesus”.
“Jadi seperti Yesus anda dipangggil untuk melaksanakan tiga tugas mulia: pertama menjadi pewarta firman Allah, tugas kedua menjadi pelayan sakramen-sakramen terutama ekaristi, ketiga menjadi gembala atau pemimpin umat Yesus yang dipercayakan kepada anda. Umat Yesus bukan umat anda, anda hanya dititipi umat-Nya.”
“Ketiga tugas suci itu harus anda laksanakan dalam nama Yesus atau mewakili Yesus imam yang sejati. Itulah ajaran Konsili Vatikan II mengenai hakikat seorang imam.”
Demikian penggalan homili yang disampaikan Bapak Uskup Keuskupan Malang.
125 imam hadir
Setelah janji para calon tertahbis untuk hormat dan taat kepada para pemimpin tarekat-Uskup dan penggantinya serta setelah doa litani upacara tahbisan dilanjutkan dengan penumpangan tangan Bapak Uskup dan dua konselebran serta oleh sekitar 125 imam yang hadir dalam Perayaan Ekaristi ini.
Suasana hening sepanjang penumpangan tangan oleh para imam di atas kepala keenam diakon calon romo.
Keheningan total termasuk oleh umat yang sangat antusias menjadi saksi tahbisan, pada kesempatan ini umat yang hadir melebihi kapasitas tempat duduk di dalam Gereja Katedral Malang sehingga banyak pula yang harus mengikuti perayaan ekaristi dari halaman luar gereja.
Tugas pengutusan keenam neomis
Kedua provinsial berdiri dan maju bersama dari kursi di samping tahta uskup menuju altar untuk mengumumkan penugasan para romo baru.
Kebersamaan ini maknanya adalah bahwa kedua tarekat ini dahulu datang dalam waktu yang hampir bersamaan dan pada tahun depan tarekat Kongregasi Misi dan Ordo Karmel akan merayakan 100 tahun kehadirannya di Malang.
Kebersamaan lainnya adalah bahwa sebelum tahbisan keenam diakon menjalani retret bersama dengan dibimbing oleh Romo Ignasius Budiono O.Carm.
Selanjutnya diumumkan bahwa:
- Romo Fransiskus Febri Putra Dewa O.Carm ditugaskan sebagai Pastor Rekan di Paroki Hati Kudus Yesus Kayutangan Malang.
- Romo Juli Antonius Sihotang O.Carm ditugaskan di Postulat Karmel Panjer Enjang di Batu Malang.
- Romo Thomas Onggo Sumaryanto O.Carm, ditugaskan sebagai Wakil Kepala Sekolah di SMAK Santo Paulus Jember.
- Romo Yulianus Niba CM ditugaskan di paroki-paroki Santo Laurensius Wasior, Keuskupan Manokwari-Sorong, Papua Barat.
- Romo Martinus Renda CM ditugaskan sebagai Pastor Rekan di Paroki Salib Suci, Keuskupan Agung Jakarta.
Bapak Uskup Keuskupan Malang mengumumkan sendiri tempat tugas seorang imam projo yang baru ditahbiskan.
- Romo Agustinus Galuh Wicaksono Pr ditugaskan untuk dua tahun pertama di Paroki Santo Albertus de Trappani Blimbing Malang
Sambutan singkat Bapak Uskup disampaikan di penghujung Perayaan Ekaristi.
“Saya menyampaikan banyak terimakasih kepada Tuhan yang telah menganugerahkan enam imam baru untuk gereja, terimakasih kepada semua yang terlibat dalam proses pembinaan imam baru mulai dari keluarga, Seminari Tinggi dan paroki-paroki di mana mereka pernah bertahun pastoral.”
“Terimakasih kepada panitia tahbisan baik di bidang liturgi maupun di bidang-bidang lain, semoga Tuhan memberikan berkat kepada anda.”
“Kepada enam romo baru proficiat, kepada keluarga selamat berbahagia”.
Selanjutnya keenam romo baru mohon doa kepada Bunda Maria, sesudahnya memberkati kedua orangtua masing-masing dan juga kepada seluruh umat yang hadir di gereja.
Ketika seluruh rangkaian Perayaan Ekaristi Tahbisan Imamat selesai, dilaksanakanlah resepsi yang dihadiri oleh seluruh neomis para orangtua neomis dan para biarawan-biarawati serta para undangan yang dilaksanakan di Lapangan SMAK Santo Albertus Malang, yang kira-kira berjarak 500 meter dari Gereja Katedral Malang.
Resepsi ini dilaksanakan bersama antara Keuskupan Malang, Kongregasi Misi Provinsi Indonesia dan Ordo Karmel Provinsi Indonesia.
Kredit foto: Komsos Keuskupan Malang