Puncta 27.06.21
Minggu Biasa XIII
Markus 5:21-43
KALAU saya mau minta uang saku untuk sekolah, saya harus bekerja membantu orangtua lebih dahulu.
Setiap hari Sabtu adalah jadwal olahraga di sekolah. Jauh-jauh hari saya sudah membantu orangtua.
Entah menimba air untuk mengisi bak mandi, mencuci piring, menyapu kebun, atau memikul pupuk kompos ke sawah.
Adik saya juga begitu. Dia disuruh panjat pohon kelapa. Sehari bisa panjat sepuluh pohon kelapa. Buahnya kemudian dijual ibu ke pasar.
Kadang harus memanen buah mlinjo atau daun pisang di kebun.
Untuk minta sesuatu kepada orangtua, kami harus membantu atau mengerjakan sesuatu dahulu, baru nanti akan diberi apa yang diminta.
Bapak mengajari kami untuk berusaha atau bekerja dulu, tidak boleh hanya “krida lumahing asta” alias ngemis.
Tidak ada hasil tanpa kerja keras.
Sikap dua orang dalam bacaan Injil hari ini memberi gambaran jelas bagaimana iman diwujudkan dalam sikap rendah hati, percaya dan berupaya sekuat tenaga.
Sikap kerendahan hati terwujud bagaimana Yairus tersungkur di depan kaki Yesus. Juga wanita yang sudah 12 tahun sakit itu pun tersungkur di depan-Nya.
Yairus dan wanita itu percaya bahwa Yesus dapat menyembuhkan mereka. Yairus berkata, “Letakkanlah tangan-Mu atasnya supaya ia selamat dan tetap hidup.”
Bahkan wanita itu punya keyakinan kuat. “Asal kujamah saja jubah-Nya, aku akan sembuh.”
Yesus pun menanggapi mereka dengan berkata, “Hai anak-Ku, imanmu telah menyelamatkan engkau. Pergilah dengan selamat dan sembuhlah dari penyakitmu.”
Kepada Yairus, Ia juga memberi peneguhan, “Jangan takut, percayalah saja.”
Iman terwujud dalam upaya kita.
Seperti orangtua yang mendidik anak-anaknya untuk bekerja, membantu tugas orangtua, begitu pun Allah menghendaki kita selalu berupaya.
Walaupun dihalang-halangi orang banyak, wanita itu berusaha menjamah jubah-Nya.
Walaupun dicemooh orang banyak yang berkata, “Anakmu sudah mati, apa perlunya lagi menyusahkan Guru?”, Yairus tetap berupaya sekuat tenaga. Mereka berdua mendapat keselamatan.
Iman kita wujudkan dalam sikap kerendahan hati dan upaya, kerja keras sampai Allah mengabulkan permohonan kita.
Percaya kepada Yesus, kita tidak pernah akan gagal.
Hati-hati dengan corona.
Hindari kerumunan dimana aja.
Kalau kita mau berusaha.
Tuhan akan menyempurnakannya.
Cawas, tetap semangat