MESKI budaya mundur belum begitu jamak di negeri ini, namun penyanyi yang belakangan banting stir menjadi politisi dan menjadi anggota DPR RI mewakili Partai Demokrat berani memulai hal yang belum lazim di Indonesia: mundur demi sebuah tatanan nilai moral dan pilihan pribadi. Keputusannya meninggalkan dunia politik bulat sudah, karena dirinya mengaku tidak bisa bertahan lebih lama untuk terus-menerus menjadi seorang “munafik”.
Tere yang bernama asli Theresia Ebenna Ezeria Pardede sebelumnya sudah lebih berkibar duluan sebagai penyanyi. Masuk Senayan mewakili Partai Demokrat sejak tahun 1999 rupanya tak membuat Tere jadi lebih bahagia. Katanya dalam sebuah konferensi pers di Jakarta, Jumat (1/6) kemarin, dengan berkarir sebagai politisi dan anggota legislatif dia mengaku telah kehilangan banyak hal.
“Saya tak ingin terus-menerus menjadi orang munafik. Sering mangkir dalam sidang-sidang komisi namun tetap (bisa) menorehkan tandatangan kehadiran dan tentu saja tetap menerima insentif dan gaji bulanan tetap. Saya ingin tetap menjadi diri sendiri,” kata Tere dalam pernyataannnya di Jakarta.
Selain “konflik batin” yang membebat hatinya seperti persoalan munafik tersebut, keputusan bulat Tere meninggalkan karir politiknya dari panggung Partai Demokrat dan hingar bingar politik di DPR Senayan juga dipicu oleh keinginannya segera bisa menyelesaikan tesis. Di luar itu, masih ada urusan internal keluarga yang membutuhkan kehadirannya.
Selama ini, Tere menjadi anggota Komisi X yang membidangi urusan olah raga. Ia mengaku sudah mengajukan surat pengunduran diri sejak 21 Mei lalu. “Meski belum terlalu jamak di Indonesia, namun keputusan mundur saya ini sesuai dengan tatanan etika politik di negeri ini yang sudah dirintis oleh para Bapa Pendiri bangsa ini,” tandasnya.
Diakui atau tidak, munculnya para artis masuk ke panggung politik melalui jenjang karir di DPR RI maupun DPRD ditengarai oleh kalangan pengamat tak lebih sebagai “gincu” guna merebut atensi para konstituen mereka. Partai Demokrat bertebaran banyak politisi anyar yang dulunya berkibar di panggung hiburan: almarhum Adjie Massaid, Angelina “Angie” Sondakh, Venna Melinda, Ingrid Kansil.
PDIP mengusung mantan komedian Dedi Gumelar alias Miing dan Rieke Diah Pitaloka. Golkar ramai dengan hadirnya Nurul Arifin dan Tantowi Yahya; sementara PAN mengusung Eko Patrio. Mantan peragawati papan atas Okki Asokawaty memakai bendera PPP, sedangkan Rachel Maryam memakai baju Gerindra.
Kasus Hambalang
Tere membantah tegas keputusannya mundur dari Senayan dan Partai Demokrat karena kemungkinan terjadinya efek domino penyidikan Kasus Hambalang.
Tere mengaku awalnya dia antusias sekali menjadi seorang politisi. Namun dalam perkembangan waktu, dia mengaku “mandul” tidak bisa membawa angin perubahan yang semula dia harapkan. Ia menunjuk “sistem berpolitik” di Senayan yang membuat dia tidak bisa berbuat banyak seperti yang dia dulu pernah bayangkan. Belum lagi masalah internal keluarga yang membuatnya harus kehilangan biduk rumah tangganya karena suaminya menuntut bercerai tahun lalu.
Sumber: The Jakarta Globe, Suara Pembaruan