Bacaan 1: Kis 16:1-10
Injil: Yoh 15:18-21
SETIAP orang seharusnya selalu berusaha berbuat kebaikan. Namun hal itu tidak mudah, apa yang baik bagi seseorang belum tentu dianggap baik bagi orang yang lainnya.
Berbuat kebaikan juga bisa dibenci orang lain, apalagi kejahatan.
Lewat kebencian, bisa dikenali sifat seseorang serta memberi pelajaran untuk bisa lebih bersabar terutama saat melayani. Tekanan-tekanan yang diterima, saat dibenci mampu membuat kepribadian jauh lebih baik.
Orang-orang terdekat yang dianggap baik, malah kadang mampu mengirim kita ke neraka.
Sedangkan orang yang tidak dikenal dan dicurigai sebagai orang jahat malah kadang mampu mengenalkan siapakah Allah lewat kelembutannya.
Bacaan injil hari ini kembali mempertentangkan antara yang datang dari Allah dengan dunia.
Dunia, dalam Alkitab sering diidentifikasi sebagai pusat kejahatan. Berbeda dengan yang datang dari Allah sebagai pusat kasih.
Dua hal yang selalu bertentangan.
Yesus mengajarkan para pengikut-Nya untuk berbuat kasih (kebaikan). Sedang iblis mengajarkan kejahatan ke dunia. Maka para murid-Nya selalu dibenci oleh dunia, karena dianggap sebagai batu sandungan.
“Jikalau dunia membenci kamu, ingatlah bahwa ia telah lebih dahulu membenci Aku dari pada kamu… Tetapi karena kamu bukan dari dunia, melainkan Aku telah memilih kamu dari dunia, sebab itulah dunia membenci kamu.”
Demikian peneguhan Tuhan Yesus kepada murid dalam perpisahan-Nya.
Rasul Paulus sejak berbalik dari kejahatannya, terus dipakai Tuhan untuk mewartakan kepada orang-orang non Yahudi di daerah Asia Kecil hingga ke Eropa.
Hidup sebagai tawanan Roh Kudus, Paulus tak henti-hentinya mengalami penganiayaan. Menjalani hidup dengan senantiasa bergantung kepada Roh.
Dalam perjalanan “Misi Kedua”-nya, Paulus dicegah oleh Roh Kudus mewartakan di Asia (Bitinia dan Efesus) karena tidak kondusif. Mereka diarahkan ke Frigia dan tanah Galatia lalu ke Troas.
Di Troas, Paulus mendapatkan penglihatan yang datang dari Allah untuk menyeberang dan mewartakan ke Eropa pertama kalinya.
Pesan hari ini
Tak mudah menjadi orang baik karena akan dibenci oleh dunia, yang juga telah lebih dahulu membenci Yesus.
Menjadi orang baik berarti menjadi tawanan Roh Kudus dan siap diarahkan kemana Ia mau.
“Ketika Roh Kudus ada dalam dirimu, kamu memiliki semua yang Allah inginkan darimu.”
