2 Sam 18:9-10,14,24-25a,30,31-33;19:1-3 dan Mrk 5:21-43
SEBELUM menulis renungan ini, saya baru pulang dari RSUD Larantuka untuk memberi Sakramen Orang Sakit kepada seorang ibu. Dia dalam keadaan kehilangan kesadaran.
Dalam doa tadi, saya dan juga tentunya keluarga mengharapkan ibu ini bangkit lagi, sehat lagi seperti sedia kala. Keluarga pasrah pada rencana dan kehendak Tuhan.
Dua kisah disatukan dalam bacaan hari ini: penyembuhan seorang wanita yang sudah 12 tahun menderita pendarahan dan Yesus membangkitkan anak Yairus.
Ketika segala usaha manusia menemui jalan buntu, maka Yairus dan wanita itu mengarahkan harapan pada Yesus. Harapan itu pertama-tama bukan agar sembuh, melainkan agar Yesus memperhatikan mereka.
Yesus memiliki kekuatan dan kemampuan untuk menyembuhkan dan menghidupkan. Yang terpenting adalah sikap iman kita: “Asal kujamah saja jubah-Nya, aku akan sembuh.”
Kepada Yairus Yesus berkata: “Jangan takut, percaya saja!” Bagi orang yang percaya, Yesus adalah jalan dan sumber keselamatan dari Allah.
Satu hal yang kita perlu pelajari dari Yesus, yaitu sikap peduli kepada orang yang membutuhkan perhatian dan bantuan. Perhatian, Kepekaan, keramahan menjadi tanda kebaikan hati.
Kita juga boleh berharap, agar Tuhan Yesus membangkitkan kita dari sikap yang kurang perhatian, kurang peka dengan situasi sesama, dan kurang berbelas kasih kepada orang lain. Sabda Yesus untuk kita: “Talita kum. Bangunlah.”