SEKOLAH Tinggi Filsafat Katolik Ledalero (STFK) telah merayakan 50 tahun berdirinya atau 50 tahun pesta emas yang berpuncak pada 8 September 2019 di Maumere, NTT. Hingga kini, salah satu lembaga pendidikan berprestasi dari wilayah Indonesia Timur ini sudah menghasilkan sebanyak 5.800 alumni.
Di antara para alumni, ada 19 orang uskup, 1.822 pastor dan 3.978 awam. Sebanyak 500-an lebih pastor tamatan Ledalero sedang berkarya di mancanegara.
Bersandar pada motto Diligite Lumen Sapientiae, selama 50 tahun STFK Ledalero terus-menerus mengajak mencintai kebenaran, giat mencari pengetahuan, dan memancarkan kebijaksanaan dalam membaca tanda-tanda zaman melalui pergumulan filsafat dan teologi.
STFK Ledalero pada awalnya didirikan untuk mendidik dan membina calon Pastor Katolik. Namun dalam perkembangannya, lebih banyak alumni Ledalero berkarya sebagai anggota masyarakat (awam).
Tercatat ribuan alumni Ledalero berkarya di masyarakat, entah profesi di bidang birokrasi, politisi, pebisnis, pengajar, dosen, wartawan, dan lain-lain.
Maka sebagai wujud syukur, kebanggaan dan terima kasih, Ikatan Alumni Sekolah Tinggi Filsafat Katolik Ledalero (Iluni STFK Ledalero) yang tinggal dan bekerja di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) akan menggelar talk show berskala nasional di aula Toko Buku Gramedia Lantai 5, Matraman, Jakarta Timur, Sabtu (21/9/2019).
“Sebenarnya acara talk show ini merupakan rangkaian dari kegiatan-kegiatan yang dilakukan Iluni STFK Ledalero se-Jabodetabek untuk merayakan 50 tahun alma mater. Kami terpanggil untuk merayakan 50 Tahun STFK Ledalero sebagai bagian dari rasa syukur, kebanggaan, dan terima kasih kepada alma mater,” papar Ketua Iluni STFK Ledalero se-Jabodetabek Cello Konseng di Jakarta, Kamis (19/9/2019).
Acara talk show bertajuk “Sumbangan Filsafat dan Teologi bagi Indonesia Unggul” ini akan menghadirkan Dr. Ignas Kleden (sosiolog dan penulis yang juga adalah alumnus STFK Ledalero), Dr. Karlina Supelli (aktivis, dosen dan Direktur Pascasarjana STF Driyarkara, Jakarta), dan Yohanis “Ansy” Fransiskus Lema (politisi, anggota DPR RI 2019-2024 dari Fraksi PDI).
Talk show akan dipandu Agustinus “Gusti” Tetiro, alumnus Ledalero yang kini bekerja sebagai produser Berita Satu TV.
“Tema Sumbangan Filsafat dan Teologi bagi Indonesia Unggul ini kami pilih untuk mendiskusikan relevansi dan aktualisasi filsafat dan teologi bagi kemajuan bangsa. Terutama tema ini kaitkan dengan komitmen pemerintah tahun 2019-2024 untuk menyiapkan SDM-SDM Indonesia yang unggul,” jelas Ketua Panitia Talk Show Iluni STFK Ledalero Armand Suparman.
Dalam konteks bangsa Indonesia yang masih membenahi kualitas SDM-nya, filsafat bisa membantu orang untuk lebih mampu mendisiplinkan pikiran dan pengembangan daya nalarnya. Pengembangan daya nalar ini tentu juga mendukung konsolidasi demokrasi yang sementara kita jalankan.
“Dalam konteks Indonesia yang masih dipengaruhi oleh konsep Tuhan yang menakutkan dan memecah belah, teologi dibutuhkan dalam membantu manusia dalam menjalankan kehidupan agama yang bersifat memanusiakan serta mendukung keanekaragaman bangsa yang tak terhindarkan.Singkat kata, filsafat dan teologi tetap penting bagi Indonesia yang berikhtiar menjadi bangsa unggul,” papar Jerry Gatum, alumnus Ledalero yang kini mengajar di sebuah sekolah internasional.
Armand Suparman mengatakan kegiatan ini melibatkan seluruh keluarga Iluni STFK Ledalero lintas generasi dan profesi. Talk Show akan diramaikan oleh pementasan Gazpar Araza, musikus professional dari Ledalero yang telah pentas di kancah nasional dan internasional.
“Para istri alumni juga terlibat aktif membantu menggalang dana, menyiapkan konsumsi dan persiapan teknis acara lainnya,” papar peneliti Komite Pemantauan Pelaksanaan Otonomi Daerah tersebut.
Profil STFK Ledalero
Dikutip dari laman resminya, STFK Ledalero merupakan peningkatan dari Seminari Tinggi St. Paulus Ledalero, yang didirikan oleh Serikat Sabda Allah (SVD: Societatis Verbi Divini) sebagai tindak lanjut atas ensiklik Maximum Illud Paus Benediktus XV 30 November 1919.
Tahun 1935 kegiatan perkuliahan sudah dimulai dengan diberinya kuliah Filsafat-Teologi kepada 13 orang mahasiswa. Namun baru pada tanggal 20 Mei 1937 Tahta Suci memberikan pengesahan untuk Sekolah Tinggi ini. Tanggal itulah yang kini dijadikan sebagai tanggal resmi berdirinya STFK Ledalero.
Tanggal 28 Januari 1941 hasil perdana sudah dapat dirasakan dengan ditahbiskannya dua orang imam pertama. Sejak berdirinya sampai tahun 1969, Lembaga Pendidikan ini menggunakan nama “Seminari Tinggi St. Paulus Ledalero”.
Pada bulan Januari 1969, Sekolah Tinggi Filsafat dan Teologi Katolik (STF/TK ) Ledalero secara resmi berdiri sebagai salah satu bagian dari “Seminari Tinggi St. Paulus” Ledalero.
Sejak tanggal 9 April 1990, berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia bernomor 0272/0/1990, STFK Ledalero mendapat status “Disamakan” untuk jenjang S1.
Setelah diberlakukan sistem Akreditasi atau pengakuan terhadap mutu progam studi untuk program sarjana di perguruan tinggi, STFK Ledalero berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 78/D/O/1997 Tanggal: 17 November 1997 atas Hasil Penilaian Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi Jenjang Program Studi Sarjana (S1) menurut Perguruan Tinggi Tahun 1996/1997, mendapat Sertifikat Akreditasi Mutu B”, yang pada 11 Agustus 1998 oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi mendapat status ”Terakreditasi dengan peringkat Akreditasi B”.
Dan setelah 5 tahun kemudian berdasarkan surat keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor SK 019/2003, tanggal 20 Agustus 2003, dengan Jurusan Ilmu Filsafat dan Program Studi Ilmu Teologi-Filsafat Agama Katolik tetapi mendapat status ”Terakreditasi Peringkat Akreditasi B.”
Selanjutnya, Berdasarkan Surat Keputusan Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi Nomor 028/BAN-PT/Ak.-XV/S1/X/2012, tanggal 18 Oktober 2012 Program studi yang sama mendapat status terakreditasi dengan peringkat B.
Tahun 2016 STFK Ledalero melakukan akreditasi Institusi (AIPT) dengan peringkat akreditasi B.
Tahun 2017 Program Pascasarjana Teologi melakukan akreditasi prodi (AP) dengan peringkat akreditasi B.
Tahun 2018 Program Sarjana Filsafat melakuan akreditasi prodi (AP) dengan peringkat akreditasi B.