MONSINYUR Albertus Soegijapranata SJ lahir di Surakarta atau Solo tanggal 25 November 1896.
Beliau adalah Uskup pribumi pertama Indonesia. Diberi otoritas oleh Tahta Suci Vatikan untuk mengampu jabatan sebagai prelatus Vikariat Apostolik Semarang – belakangan menjadi Keuskupan Agung Semarang. Terjadi sejak tanggal 3 Januari 1961.
Romo Kandjeng
Di Tanah Jawa -terutama di wilayah pastoral Keuskupan Agung Semarang- Mgr. Albertus Soegijapranata SJ lebih dikenal dengan nama panggilan “Romo Kandjeng”.
Warisan ajaran politiknya juga tidak lekang oleh perjalanan waktu.
Menjadi demikian, lantaran sikap politiknya yang sangat nasionalis. Juga karena cintanya yang besar akan Gereja Katolik Indonesia.
Dan itu secara cantik telah terusmuskan dalam semboyannya yang berbunyi: “100% Katolik, 100% Indonesia”.
Meninggal di Negeri Belanda saat rehat Konsili Vatikan II
Romo Kandjeng Mgr. Albertus Soegijapranata SJ ikut terlibat dalam Konsili Vatikan II yang sidang-sidang awalnya terjadi mulai tahun 1963.
Saat belangsung rehat masa persidangan Konsili Vatikan II itulah, beliau menyempatkan diri melawat ke Negeri Belanda.
Namun, mendadak beliau meninggal dunia di Steyl – sebuah kota kecil di wilayah perbatasan Belanda-Jerman, tanggal 22 Juli 1963.
Dibawa pulang ke Indonesia
Presiden RI pertama Ir. Soekarno memerintahkan pemulangan jenazah Romo Kandjeng Mgr. Albertus Soegijapranata SJ ke Indonesia. Jenazahnya kemudian dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Giri Tunggal, Kota Semarang.
Saat berlangsung upacara militer prosesi pemakaman jenazah Mgr. Albertus Soegijapranata SJ, Ibu Negara Ny. Fatmawati Soekarno menyempatkan diri datang untuk melayat.
Taman Makam Pahlawan Giri Tunggal Semarang
Di Taman Makam Pahlawan Giri Tunggal Semarang inilah, jejak akhir Romo Kandjeng Mgr. Albertus Soegijapranata SJ berada. Kemudian, untuk selanjutnya pula jejak beliau itu lalu dilestarikan.
Dalam rupa sebuah bangunan makam berbentuk limasan. Di bawahnya ada sebuah cungkup di mana di bawahnya jenazah Romo Kandjeng telah dimakamkan.
Presiden Soekarno kemudian mengeluarkan keputusan dan mengangkat almarhum Romo Kandjeng Mgr. Albertus Soegijapranata SJ sebagai pahlawan nasional.
Requiescat in pace et vivat ad vitam aeternam.