Bacaan 1: Kis 22:30; 23:6-11
Injil: Yoh 17:20-26
Hidup adalah sebuah perjalanan, dimana seseorang bisa menjumpai situasi yang indah namun bisa juga ketemu hal-hal yang tidak menyenangkan.
Ketika bertemu pengalaman manis, mungkin akan lebih mudah dalam menjalaninya. Namun, bisa menjadi sesuatu yang menyulitkan ketika menjumpai tantangan dan hambatan.
Jangan tenggelam saat terpuruk, diperlukan kebersamaan dengan Tuhan yang selalu memberi motivasi kuat untuk bisa bertahan dalam situasi apapun.
Rasul Paulus kemungkinan besar berasal dari keluarga berada, sehingga bisa sekolah ke Guru Besar Gamaliel dan hidup menyenangkan. Datang jauh-jauh dari kota metropolitan Tarsus, ibukota Provinsi Kilikia, Asia ke Yerusalem hanya untuk sekolah.
Namun saat “ditangkap” oleh Tuhan Yesus dan dijadikan pewarta bagi bangsa-bangsa non Yahudi hidupnya berubah drastis 180 derajat. Hari-harinya penuh penderitaan dan penganiayaan serta penjara. Ia menjadi “Tawanan Roh Kudus” dan hidup menuruti kehendak-Nya.
Saat dipenjara di Yerusalem dan dihadapkan kepada Mahkamah Agama, Paulus tetap memiliki motivasi yang kuat dalam mewartakan. Bahkan ia sempat menggunakan politik “Devide et Impera” kepada kalangan Imam Besar, sungguh butuh keberanian besar untuk melakukan hal itu.
Paulus sangat sadar bahwa Roh Kudus senantiasa bersamanya memberi kekuatan. Apa yang ia lakukan jelas merupakan kekuatan Allah, seperti yang dijanjikan Tuhan Yesus sendiri,
“Kuatkanlah hatimu, sebab sebagaimana engkau dengan berani telah bersaksi tentang Aku di Yerusalem, demikian jugalah hendaknya engkau pergi bersaksi di Roma.”
Dalam doa-Nya kepada Bapa-Nya, Tuhan Yesus memohon persatuan diantara umat dengan Diri-Nya serta Bapa-Nya, agar semua menjadi Satu.
“Ya Bapa, Aku mau supaya, di manapun Aku berada, mereka juga berada bersama-sama dengan Aku,…
…supaya kasih yang Engkau berikan kepada-Ku ada di dalam mereka dan Aku di dalam mereka.”
Hanya dengan bersatu bersama Tuhan Yesus dan Allah Bapa maka kita menjadi kuat dalam iman saat menghadapi saat-saat yang sulit.
Pengalaman Paulus telah mengajarkan kepada kita para pengikut Kristus, agar senantiasa teguh dalam iman (bersatu dengan Kristus).
Pesan hari ini
Tuhan Yesus tidak pernah berubah, Ia senantiasa memberi kekuatan disaat kita mengalami situasi yang sulit sama seperti sabda-Nya kepada Rasul Paulus:
“Kuatkanlah hatimu….”
“Jadilah seperti bunga yang memberikan keharuman bahkan pada tangan yang meremukkannya.”