Home LUMBUNG GAGASAN Tekun dan Setia Berdoa

Tekun dan Setia Berdoa

0

“Pada waktu itu pergilah Yesus ke bukit untuk berdoa dan semalam-malaman Ia berdoa kepada Allah.” (Luk 6, 12)

SORE ini para uskup dan imam peserta retret Lumen Indonesia diajak untuk adorasi kepada Sakramen Mahakudus selama satu jam. Duduk selama satu jam di depan Sakramen Mahakudus, dengan suasana tenang dan kidmat, rupanya bukan sesuatu yang mudah. Punggung terasa pegal, kaki kesemutan dan perut yang tidak kerempeng menjadi sumber gangguan untuk tetap bisa tenang.

Konsentrasi dan perhatian penuh kepada Sakramen Mahakudus pun rupanya juga membutuhkan perjuangan serius. Usaha untuk tetap konsentrasi penuh sering terganggu oleh pikiran yang sering ngelantur kemana-mana. Badan memang terletak di depan Sakramen Mahakudus, tetapi pikiran bisa pergi ke mana-mana. Berdiam dengan sadar dan sungguh-sungguh di depan Sakramen Mahakudus selama satu jam ternyata sulit. Bagaimana mungkin saya bisa berdoa semalam-malaman, seperti yang dilakukan oleh Sang Guru?

Father Cantalamessa rupanya paham betul dengan pengalaman doa seperti ini. Beliau memberikan renungan bahwa tidak menjadi soal kalau kita tidak bisa memandang Yesus selama satu jam secara sadar dan konsentrasi penuh. Tidak menjadi soal bahwa kita duduk di depan Yesus dengan badan pegal, kaki kesemutan, pikiran melantur.

Pengalaman seperti itu memang banyak terjadi di kalangan para murid. Namun demikian, hal itu tidak terjadi dalam diri Yesus. Dia tetap memandang kita dengan penuh kasih dan memberikan kekuatan.

Berhadapan dengan matahari, solar water heater akan menyerap panas matahari, menyimpannya dan menjadikannya kekuatan untuk memanasi air. Seperti halnya solar water heater, demikian juga para murid yang berusaha memandang Yesus dan berhadapan dengan-Nya, sekalipun dengan pikiran melantur, tetap akan mendapatkan kekuatan dari kasih-Nya; kekuatan untuk hidup sebagai seorang murid dan kekuatan untuk menjadi berkat bagi banyak orang.

Luangkan waktu untuk berdoa. Teman-teman selamat malam dan selamat beristirahat. Berkah Dalem.

Kredit foto: Ilustrasi (Ist)

 

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version