Tempat Yang Tandus

0
2,819 views

“Apabila roh jahat keluar dari manusia, iapun mengembara ke tempat-tempat yang tandus mencari perhentian, dan karena ia tidak mendapatnya, ia berkata: Aku akan kembali ke rumah yang telah kutinggalkan itu.” (Luk 11, 24)

DUA hari yang lalu, saya mendapat berita bahwa perbukitan Menoreh di daerah Boro terbakar. Berita itu disertai dengan gambar kobaran api yang masih menyala. Pada musim kemarau seperti ini, perbukitan itu memang nampak kering dan tandus. Tanah menjadi kering dan pecah, pepohonan meranggas, dedaunan dan rerumputan menjadi kering dan mudah terbakar.

Tanah yang tandus rupanya tidak hanya terdapat di sekitar perbukitan Menoreh, tetapi juga bisa ditemukan di daerah lain. Banyak petani mengeluh bahwa tanahnya sudah tandus, kering dan keras. Tanah mereka sudah kehilangan humus yang bisa menyuburkan tanaman atau pepohonan. Para ahli menyebutkan bahwa salah satu penyebab kerusakan tanah adalah penggunaan pupuk kimia dalam waktu yang panjang. Pupuk tersebut memang bisa menyuburkan tanaman, tetapi efeknya juga merusak tanah.

Tempat yang tandus sesungguhnya tidak hanya menunjuk pada daerah atau tanah tertentu, tetapi juga menjadi gambaran kehidupan manusia. Ada saatnya, seseorang mengalami diri sebagai tempat yang tandus, yakni: hidup terasa kering dan hambar; mengalami keterpebahan dalam pikiran, perasaan dan kehendak; mengalami keretakan dalam membangun sebuah keluarga; semangat hidupnya semakin pudar dan padam; tidak produktif lagi dalam pemikiran, pelayanan serta karya; kata-katanya datar dan dangkal; saran, nasehat dan Sabda Tuhan pun tidak bisa masuk dan meresap dalam hati. Orang tidak lagi mampu menemukan arti atau makna dari setiap peristiwa yang terjadi di dalam hidupnya.

Kehidupan akan semakin tandus dan kering, ketika seseorang larut dalam arus perubahan jaman yang semakin edan, tanpa kemampuan untuk mempertahankan jati diri; ketika seseorang menerima banyak tawaran nilai, tanpa kemampuan untuk memilih yang benar dan baik; ketika seseorang telah terputus dari Sang Sumber Air Hidup yang menyegarkan dan menyuburkan. Kehidupan yang tandus akhirnya menjadi ‘terminal’ atau tempat perhentian roh-roh yang jahat.

Teman-teman selamat malam dan selamat beristirahat. Berkah Dalem.

Kredit foto: Ilustrasi (Ist)

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here