UDARA sejuk khas tepian pantai menyambut kedatangan para frater, diakon dan para imam diosesan Keuskupan Agung Palembang (KAPal) di Kota Manna, Bengkulu Selatan, Provinsi Bengkulu. Kehadiran para frater, diakon dan imam diosesan ini dalam rangka rekoleksi dan pertemuan bersama. Kegiatan yang dikemas dalam bentuk live in, tinggal di tengah keluarga ini diikuti oleh 34 imam, 4 frater dan 1 diakon.
Kegiatan yang berlangsung pada tanggal 21-23 Februari 2017 ini dipusatkan di Stasi St. Petrus, Manna, Bengkulu Selatan. Stasi yang telah berusia 41 tahun ini merupakan bagian dari wilayah pelayanan Paroki St. Yohanes Penginjil Bengkulu.
Dalam Perayaan Ekaristi pembuka pada Selasa ( 21/2), Rm. FX Edi Prasetya menjadi selebran utama bersama pendapinya yakni Rm. Martinus Widiyanto dan Rm. Simon Margono (Ketua UNIO KAPal) dan Diakon Paulus Miki. Ia menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan agenda rutin dari Unio Imam Diosesan Keuskupan Agung Palembang.
“Tujuan dari kegiatan ini pertama, agar para imam juga bisa semakin mengenal wilayah pelayanan yang ada di Keuskupan Agung Palembang; kedua, agar umat juga semakin mengenal siapa itu imam diosesan”, jelasnya.
Usai Ekaristi kegiatan dilanjutkan dengan ramah tamah bersama umat.
Imam berani blusukan
Selanjutnya kegiatan diisi dengan rekoleksi yang mengangkat tema “Melayani dengan Hati”.
Rm. Martinus Widiyanto dalam pemaparan tema rekoleksi ini mengajak para frater, diakon dan imam yang hadir untuk sejenak melihat kembali visi Keuskupan Agung Palembang sebagaimana diamanatkan oleh Sinode. Permenungan ini menjadi salah satu usaha mendalami tema “Imam Berbau Domba”, yang menjadi tema Musyawarah Nasional (Munas) UNIO Indonesia yang akan berlangsung pada tanggal 2-7 Mei 2017 di Palembang.
Rekoleksi ini terbagi dalam dua sesi.
Sesi pertama berupa permenungan bersama Rm. Widiyanto. Sesi kedua berisi sharing dari wakil umat yang diwakili oleh Bpk. Dion Batubara.
Ia memberi judul sharingnya, “Gembala, Domba, Tuaian dan Penuai Bersatu dalam Perjamuan”. Dalam sharingnya ia menjelaskan bahwa, “Sebagai umat, kami rindu para imam yang mau blusukan, mau berkunjung melihat umat dalam segala kondisinya, sebagaimana teladan Yesus sendiri sebagai Gembala yang Baik,” demikian harapnya.
Usai rekoleksi kegiatan dilanjutkan dengan rekreasi bersama umat di Pantai Pasar Bawah, tak jauh dari Gereja Stasi St. Petrus, Manna. Acara bersama umat ditutup dengan Perayaan Ekaristi di tiga lingkungan di wilayah ini, yaitu Lingkungan St. Maria, Lingkungan St. Teresia dan Lingkungan St. Elisabeth.