SEBANYAK 50 teolog SCJ dari 23 negara di dunia datang ke Yogyakarta dan mengadakan seminar berkenaan dengan karisma dan devosi dalam Kongregasi Imam-imam Hati Kudus Yesus (SCJ). Seminar yang mengusung tema “Charism and Devotion Towards an Interculturated Dehonian Identity” ini berlangsung di Rumah Pembinaan Syantikara milik Suster-suster Carolus Borromeus di Yogyakarta. Seminar ini berlangsung mulai tanggal 20 hingga 25 Juli. Mereka berasal dari empat benua: Eropa, Afrika, Asia, dan Amerika.
Perayaan ekaristi pembukaan seminar ini telah dilaksanakan di Skolastikat SCJ yang terletak di Jl. Kaliurang Km 7,5, Yogyakarta. Kata ‘Dehonian’ mengacu pada para anggota dari Kongregasi Imam-imam Hati Kudus Yesus yang didirikan oleh Pater Leo Yohanes Dehon di Saint Quentin, Perancis Utara, tahun 1878.
Seminar ini dikoordinasi oleh Pusat Studi Dehonian di Roma dengan tuan rumah adalah Kongregasi Imam-imam Hati Kudus Yesus (SCJ) Provinsi Indonesia.
Dua aspek: devosi dan karisma Dehonian
Berkenaan dengan tema, ada dua aspek yang mau direfleksikan.
- Tentang devosi yang merupakan penyatuan antara lingkungan sosial, budaya dan spiritualitas. Hal ini mau mengatakan bahwa manusia yang berdevosi atau bersembah sujud kepada Allah adalah manusia yang hidup dalam lingkungan sosial, budaya dan punya semangat rohani tertentu. Dalam hubungan dengan ini, sebuah devosi tidak bisa disamaratakan antara satu bangsa, budaya, suku dengan bangsa, budaya dan suku yang lain. Manusia memiliki latarbelakang berbeda yang membentuk dirinya.
- Tentang karisma Dehonian. Hal ini mau mengangkat nilai-nilai atau warisan yang dimulai dan dimiliki oleh Pater Leo Yohanes Dehon, pendiri Kongregasi Imam-imam Hati Kudus Yesus. Nilai-nilai itu terangkum dalam singkatan LORESA, yaitu Love, Readiness dan Sacrifice. Para peserta akan membahas tantangan-tantangan dan cara menyelesaikannya dalam hidup berkomunitas, hidup pribadi para anggota SCJ dalam menumbuhkan nilai-nilai itu dalam karya pelayanan bagi siapa saja yang dijumpai dalam hidup sehari-hari.
Pater Stefan Tertunte, Direktur Pusat Studi Dehonian di Roma, mengatakan bahwa seminar ini mau membangkitkan kembali nilai-nilai yang telah diwariskan oleh Pater Dehon dari generasi ke generasi bagi para pengikutnya dan umat yang dilayani. Satu pertanyaan yang masih tersisa adalah apakah devosi ini menguatkan, membantu indentitas Dehonian di masing-masing benua.
“Saya berharap, seminar ini menjadi suatu langkah lebih jauh bagi para anggota Dehonian untuk memiliki pengertian yang lebih tentang identitas Dehonian. Kita akan saling mendengar dan belajar tentang nilai-nilai atau identitas Dehonian,” kata Romo Stefan Tertune asal Jerman ini.
SCJ itu mendunia
Provincial SCJ Provinsi Indonesia, Pater Alexander Sapto Dwihandoko SCJ, menyambut gembira kehadiran para konfraternya yang berasal dari berbagai negara ini. Ia berharap, mereka dapat menggunakan kesempatan ini sebaik-baiknya untuk berbagi pengalaman hidup sebagai SCJ. “Dengan senang hati dan gembira, kami ucapkan selamat datang kepada Anda sekalian di Kota Yogyakarta, Indonesia ini,” kata Romo Sapto SCJ asal nJali tak jauh dari Sendang Sriningsih ini.
Sementara Pater Julius Sunardi SCJ, Ketua Panitia Seminar Teologi SCJ Internasional, mengatakan bahwa kehadiran 50 SCJ dari 23 negara ini membuatnya sadar betapa semakin besarnya SCJ di dunia. “Kini kita tersebar di banyak negara di dunia. Saya sangat bersyukur. Saya merasa sangat bangga dipercaya sebagai tuan rumah seminar internasional ini. Tema sangat istimewa, yakni: Charism and Devotions Towards an Inculturated Dehonian Identity,” kata Romo Sunardi, alumnusi Marquette University di Milwaukee, USA, bidang psikilogi.
Ia berharap, melalui tema ini para peserta saling berbagi berkenaan dengan komunio sebagai sebuah komunitas SCJ. “Dengan demikian, kita sebagai komgregasi itu semakin unggul. Daya dampak kita semakin meluas di tempat-tempat di mana kita melayani umat,” kata Romo Sunardi asal Lampung ini.
