Temu Moderator Karismatik se Indonesia: Retret Pengusiran Setan (1)

0
2,029 views

HARI Selasa, 18 September 2012, pukul 17.00, Uskup Agung Jakarta Mgr. Ignatius Suharyo membuka secara resmi Temu Moderator Karismatik dan Rapat Pleno Besar BPN Karismatik Indonesia di Jakarta.

Keuskupan Purwokerto resmi mengutus Romo Ngarlan, Romo Mardi Usmanto, Romo  Handi Setyanto, Romo Yohanes Vidi Wahyudi, dan Romo Deddy Setiawan.

Ada sekitar 120 imam dari seluruh Indonesia yang menghadiri pertemuan ini. Rencananya, pertemuan ini akan berlangsung hingga  Kamis 20 September besok.

Karunia Tuhan

Dalam kotbahnya, Mgr. Suharyo mengingatkan bahwa karismatik sebagai gerakan pembaruan adalah salah satu wujud nyata karya keselamatan Allah bagi dunia melalui Yesus Kristus. Maka, pertanyaan dasarnya adalah bagaimana karismatik bisa mengembangkan dua keutamaan iman yakni belarasa dan kerja sama.

Jika dilaksanakan secara  konsisten, kata Monsinyur, maka dua keutamaan itu akan membawa perubahan dan pembaruan bagi masing-masing orang, Gereja dan dunia. Pembaruan itu akan terjadi ketika semua orang bisa melihat segala peristiwa kehidupan ini dalam kacamata iman. Ini berarti bagaimana melihat seluruh kejadian sebagai bagian dari rencana dan sejarah keselamatan Allah.

Temu moderator nasional karismatik tahun ini mengambil bentuk retret/seminar deliverence. Seminar ini dibawakan oleh Pater Jose Francisco D. Syquiam. Beliau adalah pembimbing dan seorang eksorsis dari Kantor Pusat Eksorsisme Keuskupan Agung Manila. Karena itu, seluruh rangkaian seminar ini disampaikan dalam bahasa Inggris.

Session I tadi malam telah menjelaskan tiga hal besar, yakni:

  1. Peperangan rohani dan demonology;
  2. Serangan Iblis yang luar biasa dan eksorsisme;
  3. Ajaran Resmi Vatikan tentang eksorsisme.

Beberapa poin yang bisa disampaikan di sini adalah:

  1. Pengusiran setan dalam kehidupan Gereja dewasa ini sedikit banyak ditinggalkan. Padahal iblis sampai saat ini masih berkuasa dan kekuasaannya sangat nyata ada dalam kehidupan kita. Zaman sekarang, iblis lebih dilihat secara simbolik sebagai kejahatan, kekacauan dan ketidakbaikan daripada sebagai person/pribadi yang menyebabkan maut, kecelakaan dan kematian. Kita tidak menghiraukan lagi dan tidak percaya lagi bahwa setan masih tetap hadir sebagai person/pribadi yang harus terus menerus dilawan. Jika kita membaca Kitab Suci, tindakan pengusiran setan dilakukan oleh Yesus sebagai kelanjutan dari pewartaan sabdaNya. Sepanjang hidupNya, Yesus terus berjuang untuk melawan dan melumpuhkan setan.
  2. Dengan menyadari kehadiran setan dan kuasanya, kita akan makin menyadari bahwa Tuhan sungguh begitu baik bagi kita dengan mengutus Putra TunggalNya bagi keselamatan kita dari serangan setan;
  3. Siapa itu setan? Setan adalah musuh yang memecah belah. Dosa utamanya adalah kesombongan. Setan tidak bisa menerima kodratnya sebagai ciptaan. Setan tidak bisa menerima bahwa ada kuasa lain di atas dirinya, yakni kuasa Allah. Maka setan selalu membenci Tuhan dan para pengikutNya. Setan adalah bapa para pendusta, asal muasal ajaran sesat, pencuri yang kadang kala menyamar sebagai malaikat.
  4. Apa itu eksorsisme? Eksorsisme adalah tindakan mengusir setan yang bersembunyi di dalam diri seseorang. Tindakan ini menjadi tanda yang sangat jelas bagaimana kuasa Tuhan digunakan untuk melawan kuasa setan. Setiap orang kristen sebetulnya diberi kuasa oleh Tuhan untuk melakukan eksorsisme sederhana dengan rumusan “Dalam Nama Yesus, pergilah kau setan!”.  

Eksorsime singkat (deliverance)

Eksorsisme singkat inilah yang disebut dengan deliverance. Selain orang biasa yang bisa melakukan deliverance, ada orang-orang tertentu yakni para imam yang diberi mandat secara khusus untuk melaksanakan eksorsisme meriah (solemn excorcism) dengan menggunakan ritus Romawi berbahasa Latin. 

Tidak semua orang –bahkan tidak semua pastur– bisa/boleh melakukan eksorsisme jenis ini. Dengan mandat penuh dari uskup, sang eksorsist akan melakukan pengusiran dengan dibantu oelh doa seluruh Gereja di dunia ini.

Dalam Kitab Wahyu, kita bisa melihat bagaimana suasana akhir zaman ditandai dengan pertempuran antara Gereja dengan iblis. Gereja sebagai kumpulan orangorang yang sudah diselamatkan dari kuasa setan dengan rahmat baptisan, menjadi target utama serangan iblis. 

Mengapa? Karena setan ingin supaya jiwa-jiwa  orang yang sudah diambil Kristus bisa kembali lagi kepadanya. Dan, waspadalah karena bagi orang kristen, setan akan menyerang dengan sangat halus dan penuh penipuan karena konon ceritanya, orang kristenlah yang paling berani untuk melawan setan.

Sesi pertama baru selesai pukul 22.30.

Photo credit: Suasana Retret Pengusiran Setan (Romo Yohanes Deddy Setiawan Pr)

Artikel terkait:

Retret Pengusiran Kuasa Jahat: Mengenal Tahapan Eksorsisme (2)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here