SABTU sore itu, 22 April, suasana dingin di daerah pegunungan Tanjung Sakti disertai dengan gerimis menyambut kedatangan para Orang Muda Katolik (OMK) dari tiga paroki yakni St. Yosep Tanjung Enim, St. Maria Lahat dan St. Mikael Tanjung Sakti. Rombongan OMK dari Prabumulih (salah satu stasi dari paroki St. Yosep) tiba paling akhir, karena jaraknya cukup jauh dari Tanjung Sakti. Mereka harus menempuh perjalanan selama tujuh jam, sebelum akhirnya tiba dengan selamat di lokasi.
Ketiga paroki ini terkoordinir dalam Distrik TaHaTa (Tanjung Enim, Lahat, dan Tanjung Sakti). Di Keuskupan Agung Palembang (KaPal), mengingat teritori yang cukup luas, maka untuk mengkoordinasi antara paroki dibuatlah sistem dekanat dimana setiap dekanat mengelola beberapa distrik.
Distrik Tahata berada dalam wilayah Dekanat 3 atau wilayah Barat (Bengkulu-Jambi-dan sebagian Sumsel).
Menegaskan identitas OMK
Putri Retna atau Puput, ketua panitia pertemuan OMK Distrik Tahata, menyebutkan telah hadir 120 orang muda dalam kegiatan rutin Ekaristi Kaum Muda (EKM) kali ini. Panitia juga mengundang OMK dari Stasi St. Petrus Manna yang merupakan bagian dari Paroki St. Yohanes Bengkulu. Kendati OMK dari Manna bukan berasal dari distrik yang sama tetapi mereka diundang karena faktor berada diperbatasan dan bertentangga dengan Paroki St. Mikael.
Tema yang diusung oleh panitia EKM kali ini adalah “Siapakah OMK?”
“Tema ini diangkat untuk menjawab keprihatinan yang terjadi dalam kehidupan orang muda. Kecenderungan orang muda ketika berkumpul ialah sibuk dengan gadget dan melupakan rekan sekitarnya. Pertemuan ini menegaskan kembali hakekat orang muda yang diundang untuk bersekutu dan membangun ikatan di antara mereka,” demikian penjelasan Apri, Ketua OMK St. Mikael Tanjung Sakti.
Oleh karenanya, seluruh acara yang disusun oleh panitia diharapkan dapat membangun ikatan yang kokoh antara OMK.
Romo Louis Pr, selaku moderator OMK Distrik Tahata, juga mengharapkan kesempatan EKM kali ini untuk menerangi orang muda dengan sukacita Injil.
Ekaristi plus
Kendati bernama EKM namun Distrik Tahata mengemasnya dengan aneka aktivitas yang pada akhirnya akan dipuncaki dengan perayaan ekaristi.
Acara diawali dengan malam keakraban dimana pada kesempatan tersebut Rm Titus Purba Saputra SCJ sebagai romo paroki mengucapkan selamat datang kepada OMK. Kemudian dipandu oleh band OMK Pagar Alam dan MC Andre yang keren, para peserta bernyanyi dan bermain untuk saling mengenal. Keakraban dipuncaki dengan pembagian kelompok yang mana setiap nama kelompok harus bernuansa ekologis seperti Akar dan Recycle.
Acara hari Minggu, 23 April, diisi dengan aneka kegiatan. Setelah misa Minggu pagi bersama umat setempat, OMK mendalami bersama pesan Paskah untuk orang muda supaya membawa kabar sukacita bagi sesama. Pada kesempatan ini diperkenalkan karakter OMK pembawa sukacita Injil yakni berpikiran positif, pejuang, dan total atau maksimal dalam mencapai cita-cita. Pada sesi ini, OMK dihadapkan kepada fakta tentang banyaknya orang muda yang mudah menyerah ketika menghadapi kesulitan bahkan meninggalkan imannya karena pengaruh lingkungan.
Pendalaman tema ini terkait dengan menyambut Asian Youth Day ke-7 yang mana KaPal akan menjadi salah satu tempat live in.
Siang hari kendati panas menyengat, sepuluh kelompok OMK tadi melanjutkan dengan outbond. Dalam outbond ini, mereka menunjukkan semangat berjuang untuk tidak setengah-setengah dalam menyelesaikan tugas.
Jo, salah satu peserta dari Paroki St. Mikael mengungkapkan pengalaman hari ini dengan semangat. “Saya senang karena ini kali pertama saya tinggal tanpa pengawasan orangtua. Di sini saya harus mandiri,” ungkapnya.
Ketika ditanya tentang kesan atas pemaparan materi, ia mengatakan, “Saya sekarang mengerti bahwa paskah berarti penciptaan baru. Saya diciptakan sebagai manusia baru untuk menerima perbedaan teman-teman dan bersatu dengan mereka.”
Minggu malam dipuncaki dengan pentas seni dari masing-masing paroki dengan tema seputar isu kehidupan orang muda. Setiap kelompok juga diberi kesempatan untuk menyuguhkan penampilan.
Membawa sukacita Injil
Hari Senin pagi, 24 April, OMK bersama-sama merayakan ekaristi dengan selebran Rm Louis Pr dan didampingi oleh Rm Paulus Kris Pr (Moderator OMK Dekanat 3) dan Rm Titus Purba SCJ. Dalam kotbahnya, Rm Paulus merangkum proses kegiatan selama tiga hari dengan kata kunci sukacita. Sukacita sejati itu berasal dari Yesus Kristus yang bangkit dari mati. Sekaligus ia menganimasi OMK untuk menyambut Asian Youth Day dengan sukacitanya.
Selepas misa, para OMK menebarkan kegembiraan atas pertemuan yang sederhana tetapi menyentuh. Terlihat para peserta saling bersalaman dan berbagi senyum. Kendati harus berpisah dan jarak mereka jauh tetapi rasa bersaudara dan sukacita yang mereka alami terpancar dari mata dan gerak-gerik mereka.