PARA saudara-saudara sekalian. Di antara kita sudah saling berbagi pesan-pesan melalui sarana medsos terkait Perayaan Pekan Suci kita selama sepekan ini.
Tentu saja banyak pesan yang sudah dan akan kita dapatkan baik dari medsos maupun dari perayaan-perayaan itu sendiri.
Dan pesan-pesan itu tentunya berkaitan erat dengan hidup dan perjuangan kita sebagai pengikut-pengikut Tuhan khususnya di Tahun Panggilan dan Pelayanan ini.
Untuk perayaan-perayaan itu sendiri sudah pasti setiap perayaan yang kita rayakan memberikan pesan dan semangat untuk setiap kita yang merayakannya.
Karena itu mari kita rayakan Pekan Suci di Tahun Panggilan dan Pelayanan ini sungguh sebagai suatu pekan berhikmah.
Karena sesungguhnya, Pekan Suci bukan sekedar ritual kenangan akan apa yang telah terjadi pada silam, tetapi kenangan yang memberikan hikmah untuk direnungkan dan sekaligus mmbangkitkan semangat untuk diaktualisasikan sesuai dengan konteks hidup dan pengabdian kita di ranah apa saja dalam kehidupan sosial bermasyarakat dan menggereja.
Tanpa niat hati demikian kita bisa melakoni perayaan-perayaan selama Pekan Suci hanya sebagai ritual-riatul formalistis tanpa ‘Roh’.
Karena itu baiklah kita mengikuti perayaan Pekan Suci dengan suatu pertanyaan reflektif penuntun:
Apa pesan kongret perayaan:
- Minggu Palma.
- Kamis Putih.
- Jum’at Agung
- Sabtu Alleluya.
- Minggu Paskah.
yang kudapatkan untuk hidup dan tugas kerasulan yang Tuhan percayakan kepada sayadan yang akan dipertanggungjawabkan kepada-Nya?
Dengan fokus perhatian itu, kita akan dituntun dari kedalaman bathin kita untuk mengikuti setiap perayaan dengan penuh khusyuk dan hikmat. Juga disertai keterbukaan hati nan iklas untuk ‘menimba’ ispirasi, pesan dan hikmah serta semangat dari setiap perayaan di Pekan Suci ini untuk diniati dan dihayati dalam tapak perjalanan kekristenan kita selanjutnya sesuai mandat tugas yang dipercayakan kepada kita.
Tuhan yang menyelidiki hati setiap anak-Nya tentu merestui dan memberkati niat mulia hati kita sekalian untuk Perayaan Pekan Suci ini.