Terapkan Konsep “Vox Populi, Vox Dei” dalam Pemilihan Sema STP St. Bonaventura Medan

0
45 views
Proses pemilihan secara langsung dan demokratis untuk memilih calon ketua dan wakil ketua SEMA Sekolah Tinggi Pastoral (STP) St. Bonaventura Medan. (Panitia)

UNGKAPAN bahasa Latin ini berbunyi “Vox populi, vox Dei“. Artinya “suara rakyat adalah suara Tuhan”. Ungkapan ini mau menegaskan pentingnya aspirasi dan keputusan masyarakat. Utamanya, dalam membentuk arah hidup bersama dalam suatu paguyuban.

Mencerminkan kehendak bersama

Ungkapan di atas juga diimplementasikan hari Selasa, 5 November 2024, oleh segenap civitas academia di Kampus Sekolah Tinggi Pastoral (STP) Santo Bonaventura Keuskupan Agung Medan. Terjadi dalam rangka pemilihan ketua dan wakil ketua SEMA (senat mahasiswa) yang berlangsung secara demokratis.

Dalam konteks pemilihan ketua dan wakil ketua SEMA Mahasiswa STP Santo Bonaventura, maka prinsipVox populi, vox Dei itu kembali mengingatkan kita semua akan hal ini. Yakni, setiap pilihan mahasiswa tidak hanya mencerminkan suara individu. Melainkan juga bagian dari kehendak bersama yang membangun kepemimpinan berlandaskan nilai-nilai Katolik.

Pemilihan ini juga mencerminkan core values Bonaventura. Yaitu, nasionalis, yang mendorong mahasiswa mencintai bangsa dan tanahair serta berpartisipasi aktif dalam kehidupan bermasyarakat dengan bijaksana. Dengan jiwa nasionalisme ini, mahasiswa STP Santo Bonaventura diharapkan mampu memperkuat persatuan dan solidaritas. Juga diharapkan mampu melahirkan pemimpin yang peduli terhadap sesama dan berkomitmen dalam pelayanan Gereja dan bangsa.

Budaya kampus STP Bonaventura Medan

Acara diawali dengan Perayaan Ekaristi. Pembukaan ini semakin mempertegas bahwa core values Bonaventura bersumber pada Kristus. Sebagai pusat dari spiritualitas Katolik, Kristus adalah teladan utama bagi para mahasiswa dalam menjalankan nilai-nilai cinta kasih, keadilan, dan pengabdian.

Dengan menjadikan Kristus sebagai sumber inspirasi, mahasiswa diajak untuk menjadi pemimpin yang tidak hanya berintegritas. Lebih dari itu, para mahasiswa juga berjiwa semangat pelayanan dan penuh kasih sesuai teladan Kristus.

Dalam homilinya, Pastor Paulus Halek SSCC dalam kapasitasnya sebagai Wakil Ketua  II Bidang Kemahasiswaan, menyampaikan pesannya. Sesuai bacaan Injil Lukas 14:15-24 tentang undangan Allah yang bersifat inklusif dan terbuka bagi semua orang, tanpa memandang status atau kondisi.

Perumpamaan ini menegaskan pentingnya menanggapi panggilan Allah dengan segera, tidak mengabaikannya demi kepentingan duniawi. Mereka yang menolak undangan Allah akan kehilangan kesempatan menikmati persekutuan dengan-Nya. Sementara mereka yang terpinggirkan dan rendah hati justru akan diberi tempat dalam kasih karunia-Nya.

Wakil Ketua III STP St. Bonaventura Medan, Pastor Paulus Halek SSCC (kedua dari kiri) dalam sesi pemantapan para calon. (Panitia)

Pesan ini berkaitan erat dengan pemilihan kandidat ketua dan wakil ketua SEMA STP Santo Bonaventura. Maka juga sekaligus mengingatkan para mahasiswa bahwa siapa pun dapat menjadi pemimpin dan pelayan. Yang berjiwa rendah hati dan terbuka terhadap panggilan Allah, selalu mengutamakan hubungan dengan-Nya di atas segala hal.

Pesta “demokrasi” di ranah kampus STP Bonaventura ini merupakan hasil ide kreatif dan kerja keras Badan Perwakilan Mahasiswa (BPM). Mereka mencoba membuat cara unik dan luar biasa yang harus berbeda dari tahun-tahun sebelumnya.

Dalam sambutannya selaku ketua pelaksana, Alek Martin Pakpahan, menuturkan, momen “pemilu” SEMA ini sangat penting bagi civitas akademica. Inilah pesta demokrasi ala kampus yang akan mencatat sejarah bagaimana proses pemilihan ketua dan wakil ketua senat yang baru.

Badan perwakilan mahasiswa (BPMB berperan memastikan,setiap langkah pemilihan ini berjalan sesuai aturan, transparan, dan adil, sehingga seluruh suara mahasiswa dapat tersalurkan dengan baik. “Kami hadir dan menjamin proses ini berlangsung dengan integritas, menciptakan suasana pemilihan yang terbuka, dan memberi ruang bagi para kandidat untuk menyampaikan visi dan misinya,” kata Alek Martin Pakpahan.

Konfigurasi para petarung

Tahun 2024, STP St. Bonaventura memiliki tiga pasangan kandidat. Mereka mencalonkan diri sebagai calon Ketua dan Wakil Ketua Senat Mahasiswa. Adapun ketiga calon itu ialah:

  1. Nomor urut 1: Timmi Malau & Michael Saing.
  2. Nomor Urut 2: Bima Silalahi & Nasrita Limbong.
  3. Nomor urut 3: Andreas Girsang & Oktavianus Imron Padang.

Debat publik berlangsung sengit, namun penuh rasa hormat. Setiap pasangan calon memaparkan visi dan misi mereka, menekankan komitmen untuk mendengarkan dan mewujudkan aspirasi mahasiswa STP St. Bonaventura.

Fokus utama ketiga pasangan adalah meningkatkan kualitas pengembangan bakat mahasiswa, baik akademik maupun non-akademik. Juga menegakkan nilai-nilai moralitas dan spiritualitas. Mereka juga menyoroti pentingnya pemanfaatan teknologi dalam mendukung kemajuan di era digital.

Foto bersama para anggota panitia, calon ketua dan wakil ketua Sema Sekolah Tinggi Pastoral (STP) St. Bonaventura Medan. (Panitia)

Sesi debat semakin memanas dengan berbagai pertanyaan dari dosen dan mahasiswa. Ini bertujuan menguji kesiapan pasangan calon dalam menghadapi isu aktual di kampus. Berbagai pertanyaan kritis diajukan. Mulai dari mewujudkan program konkret hingga ide-ide untuk menciptakan kampus yang lebih inklusif dan berdaya saing. Setiap pasangan berusaha menjawab dengan solusi konkret yang sesuai dengan visi kampus.

Antusiasme peserta semakin meningkat. Apalagi dengan tambahan sorak-sorai dukungan bagi pasangan calon favorit mereka masing-masing. Acara ini semakin meriah berkat bazar yang menampilkan kreativitas mahasiswa.

Setelah debat selesai, mahasiswa dan dosen menggunakan hak pilih untuk menentukan ketua dan wakil ketua Senat Mahasiswa. Pemilihan kali ini terasa berbeda dan menarik, mendapatkan apresiasi atas keberhasilan Badan Perwakilan Mahasiswa (BPM) dalam menyelenggarakan pesta demokrasi mahasiswa yang luar biasa.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here