“Siapa yang bijaksana, biarlah ia memahami semuanya ini; siapa yang paham, biarlah ia mengetahuinya; sebab jalan-jalan TUHAN adalah lurus, dan orang benar menempuhnya, tetapi pemberontak tergelincir di situ.” (Hos 14, 9)
BEBERAPA waktu lalu, pesawat Lion Air tergelincir di Bandara Juanda, karena cuaca sedang hujan. Hal yang sama juga pernah dialami pesawat Kalstar Embraer, yang tergelincir di Bandara El Tari Kupang. Landasan yang licin karena hujan telah membuat beberapa pesawat tergelincir.
Selain pesawat, kendaraan umum pun bisa tergelincir, seperti: bus tergelincir dan masuk jurang sehingga menewaskan banyak penumpang. Kendaraan umum tergelincir karena berbagai alasan, seperti: rem blong, ban pecah, sopir ngantuk atau ugal-ugalan.
Sesungguhnya, tergelincir bukan hanya peristiwa yang dialami oleh pesawat atau kendaraan umum, tetapi juga dialami oleh banyak orang. Beberapa lansia telah tergelincir di kamar mandi, sehingga mereka menderita atau mengalami kematian. Pengendara motor telah tergelincir, ketika mereka melewati jalan yang licin, berlumpur atau berlumut. Banyak orang tergelincir saat mereka dalam perjalanan ke suatu tempat.
Para bijak pun sering mengatakan bahwa hidup itu merupakan sebuah perjalanan atau sebuah peziarahan. Sementara orang berjalan bersama orang lain di jalur dan arah yang sama. Ada juga orang yang berjalan di jalur jalan yang berbeda.
Orang dihadapkan pada berbagai pilihan: manakah jalan hidup yang akan dilalui. Apapun jalan yang akan dipilih, setiap orang dituntut untuk hati-hati dalam melangkah. Beberapa ruas jalan yang akan dilalui sering sulit dan tidak mudah, karena licin, berlumut, berkerakal atau berkelak-kelok. Banyak orang sering tergelincir dan jatuh di jalan hidup yang telah dipilih, karena tidak hati-hati, ugal-ugalan, ngawur atau sembrono. Banyak orang juga mengalami sakit, penderitaan, dan kehancuran karena telah tergelincir dan jatuh.
Bagaimanakah kondisi jalan hidup yang kupilih dan kulalui? Apa yang membuat diriku tergelincir dan jatuh? Teman-teman selamat pagi dan selamat berkarya. Berkah Dalem.
Kredit foto: Ilustrasi (Ist)